Pada 2017 lalu Indonesia sudah bersepakat dengan dua negara untuk LCS ini seperti Thailand dan Malaysia. Perdagangan antar-negara ini bisa langsung menggunakan Ringgit begitupun sebaliknya. Jika dengan Thailand bisa menggunakan Baht. BI menyebut transaksi menggunakan LCS ini bisa lebih efisien karena tidak memerlukan dolar AS lagi.
Kemudian pada awal September lalu BI mengumumkan jika RI dan Jepang resmi menggunakan mata uang lokal untuk transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu transaksi kedua negara kini tidak lagi bergantung dengan dolar AS dan dapat dibayar menggunakan mata uang lokal masing-masing negara.
Menurut Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede salah satu manfaat yang bisa dirasakan langsung tentunya memperkuat hubungan dagang kedua negara tersebut.
Hal ini juga menguntungkan bagi Indonesia, sebab Jepang adalah salah satu dari 5 negara penyumbang ekspor terbesar buat Indonesia. Dari sisi Jepang pun, ekspor dan impor Indonesia termasuk salah satu dari 10 negara dengan kontribusi tertinggi.
"Kerja sama Indonesia Jepang terkait dengan penggunaan mata uang lokal diperkirakan akan membantu kelancaran perdagangan kedua belah pihak," ujar Josua kepada detikcom.
(kil/hns)