Pandemi COVID-19 yang terjadi di banyak negara termasuk Indonesia memberikan tekanan ke sektor keuangan dan pasar modal. Di Indonesia, pasar saham sempat turun signifikan hingga minus 22%. Namun kembali menguat dan kembali berada di level 5.000-an.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan jika secara year to date masih terjadi aliran dana asing yang keluar.
Dia menyebutkan sejalan dengan terjadinya perbaikan di emerging market, investor non residen masih melakukan aksi jual bersih pasar saham sebesar Rp 3,7 triliun.
"Secara year to date tercatat Rp 47,3 triliun aliran dana asing masih keluar," kata Wimboh dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/11/2020).
Wimboh mengungkapkan di tengah tekanan arus dana keluar terjadi peningkatan investor domestik. Terutama investor retail sejalan dengan program OJK yang memperluas basis investor terutama investor domestik yang mampu menopang kinerja IHSG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan pasar surat berharga negara (SBN) menguat rata-rata yield seluruh tenor turun sebesar 13,8 basis poin. Meskipun investor non residen mencatat net sell Rp 22,7 triliun month to date dan net sell Rp 106,6 triliun year to date.
"Penguatan pasar SBN didukung oleh peningkatan partisipasi perbankan di pasar SBN di saat permintaan kredit belum menguat," jelasnya.