Pandemi COVID-19 tak hanya mengganggu sektor kesehatan, tetapi juga perekonomian di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Perbankan juga terdampak virus Corona.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan Corona ini memang sangat terasa ke industri perbankan. Dia menyebutkan selama Corona penjualan kredit pemilikan rumah (KPR) hanya sekitar Rp 1 triliun.
"Karena COVID-19 pertumbuhan kredit terganggu, biasanya kita lepas KPR di zaman normal bisa Rp 2,5 triliun, saat ini Rp 1 triliun," kata Jahja dalam acara CNBC Indonesia, Selasa (10/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia selain KPR juga ada kredit kendaraan bermotor yang hanya Rp 90 miliar. Padahal jika era sebelum pandemi bisa mencapai Rp 2,5 triliun. Jahja mengungkapkan COVID-19 memang sangat mengganggu permintaan di pasar. Pasalnya orang-orang cenderung menahan belanja karena takut keluar rumah.
"Sulit mengembangkan sekarang ini, karena tidak ada permintaan di pasar. Tapi masih ada transaksi digital selama pandemi," jelas dia.
Dia menyebutkan, digitalisasi menjadi salah satu cara untuk tetap menjaga transaksi perbankan. BCA memang fokus pada digitalisasi ini demi menekan penyebaran COVID-19.
"Digitalisasi ini penting, tapi kan masih ada juga yang butuh uang tunai," jelasnya.