Candra pun mengurus permasalahan sinyal itu ke gerai provider di Solo. Saat itu Candra hanya diberikan kartu baru tanpa dijelaskan penyebab masalah hilang sinyal.
Beberapa hari kemudian dia ke bank untuk mencetak rekening koran. Saat itu dia terkejut karena saldonya terkuras dan hanya menyisakan uang Rp 80 ribu. Lalu ada juga transaksi mencurigakan di rekeningnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada lima transaksi aneh pada 11 Juni 2020, pukul 13.24 WIB sampai 13.32 WIB. Ada transfer ke dua rekening bank masing-masing Rp 25 juta, lalu ada tiga top up (ke penyedia layanan keuangan digital) sebesar Rp 9.801.000, Rp 9.901.000 dan Rp 2.951.000," jelas Gading.
Hari itu juga Candra membuat pengaduan ke bank. Namun baru mendapatkan jawaban pada 7 Agustus 2020.
"Intinya transaksi itu dianggap sah karena pelaku bisa memasukkan user name dan password pada aplikasi internet banking dengan tepat," ujarnya.
Padahal, kliennya mengaku tidak pernah menggunakan aplikasi internet banking, meskipun pernah mendaftarkan nomor ponselnya. Sebab rekening banknya tersebut memang difungsikan sebagai tempat penyimpanan, sehingga tidak banyak transaksi yang dilakukan
(das/zlf)