Mau Beli Asuransi? Baca Dulu Sederet Tips Ini

Mau Beli Asuransi? Baca Dulu Sederet Tips Ini

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 28 Nov 2020 10:00 WIB
Ilustrasi Asuransi
Ilustrasi asuransi/Foto: shutterstock
Jakarta -

Proteksi atau perlindungan menjadi hal yang sangat dibutuhkan, terutama di tengah pandemi COVID-19. Salah satu Cara yang bisa ditempuh dengan membeli asuransi.

Nah, bagaimana caranya memilih asuransi agar bermanfaat buat penggunanya? Menurut Ketua Bidang Marketing & Komunikasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Wiroyo Karsono yang harus ditanamkan pertama kali adalah asuransi sebagai proteksi.

"Asuransi itu untuk proteksi, kalaupun memang ada unsur investasinya jangan harapkan return yang tinggi dan fokus pada investasinya," kata dia dalam paparan kinerja virtual, Jumat (27/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, sebelum membeli produk asuransi, misalnya asuransi jiwa, calon nasabah harus memperhatikan kondisi perusahaan. Misalnya perusahaan asuransi wajib diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berada di bawah naungan asosiasi, salah satu contohnya AAJI.

Selain itu juga bisa dilihat risk based capital (RBC) atau permodalan perusahaan asuransi. "Bisa dilihat dulu nih RBC perusahaanya seperti apa, kecukupan modal perusahaannya bagaimana. Kalau 120% itu baik. Tanyakan saja pada agen," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Selain itu, produk asuransi juga harus ditanyakan secara rinci kepada agen mulai dari jenis, pertanggungan sampai cara klaim.

"Setelah tanya ke teman-teman soal asuransi tersebut, tanyakan ke agen produknya kalau yang terbaru COVID-19 ya tanyakan semuanya sampai detil dan benar-benar paham," jelas dia.

Kemudian, calon nasabah juga harus rinci membaca peraturan atau polis sebelum ditandatangani. Selain itu juga harus dipastikan bagaimana prosedur klaim yang jelas.

Jangan sungkan bertanya lisensi. Langsung klik halaman selanjutnya.

Wiroyo menambahkan sebelum membeli asuransi harus diperhatikan channel distribusi atau penjualnya. Bisa melalui agen, bancassurance atau pesanan melalui aplikasi. Tapi menurut dia jika membeli asuransi lebih baik memang secara tatap muka. Hal ini agar jika ada pertanyaan yang mengganjal bisa langsung ditanyakan.

"Lebih baik face to face, kalau sekarang ada pembatasan ya bisa pakai video call. Tanya semua yang ingin diketahui sebelum membeli asuransi ke agen," kata dia dalam paparan kinerja, Jumat (27/11/2020).

Kemudian lisensi agen juga menjadi hal wajib yang harus ditanyakan. Hal ini agar tak terjebak dengan oknum-onkum agen gadungan.

"Minta lisensi, mana lisensi anda? berlaku atau nggak?," ujar dia.

Menurut Wiroyo setiap agen asuransi yang terpercaya seharusnya memiliki sertifikasi dari asosiasi. Selain itu calon nasabah juga haus melihat rekam jejak agen tersebut di industri asuransi.

Hal ini menjadi penting karena agen adalah salah satu orang kepercayaan nasabah.

"Walaupun dipercaya tapi kalau bayar premi jangan lewat agen, agen kan juga manusia siapa tahu dia tergoda. Jadi kalau bayar premi langsung saja ke perusahaan," jelasnya.

Calon nasabah juga harus aktif melakukan pemeriksaan jenis produk bisa ke agen sampai ke hotline perusahaan. Kemudian tanyakan juga kemungkinan dan cara klaim. Bagaimana caranya, apa saja yang harus disiapkan. Prosedurnya seperti apa, dokumennya bagaimana.

"Tanyanya harus detail, jadi agen tidak hanya jelaskan produk tapi juga bagaimana cara klaim. Nasabah juga harus teliti, nggak apa-apa agen dicerewetin ini supaya nggak ada lagi kasus asuransi tidak bayar klaim ya," ujarnya.


Hide Ads