Gelombang Kedua Corona Merebak, Bank Sentral Eropa Genjot Stimulus

Gelombang Kedua Corona Merebak, Bank Sentral Eropa Genjot Stimulus

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 09 Des 2020 23:01 WIB
Bank Sentral Eropa Luncurkan Paket Ekonomi Darurat Pandemi Corona
Foto: DW (News): Bank Sentral Eropa Luncurkan Paket Ekonomi Darurat Pandemi Corona
Jakarta -

Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) akan memperluas program stimulus besar-besaran. Keputusan itu diambil karena benua itu tengah menghadapi gelombang kedua pandemi COVID-19 dan lockdown.

Pada Oktober lalu, ECB berjanji untuk meninjau ulang instrumennya pada pertemuan Desember untuk menanggapi situasi yang sedang berlangsung. Tak lama kemudian, lockdown terjadi di seluruh wilayah karena gelombang kedua yang akhirnya kembali merusak prospek pemulihan ekonomi secara signifikan, setidaknya dalam jangka pendek.

Meski beberapa kandidat vaksin telah memamerkan perkembangan positifnya, ECB tetap tidak bersikap optimistis. Meskipun juga vaksinasi di beberapa wilayah diperkirakan akan dilakukan pada awal tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prospek jangka pendek tetap buruk, dan ECB ingin tetap fokus pada perangkap jangka pendek sampai akhir yang lebih jelas dari pandemi sudah terlihat," kata pengamat ECB Societe Generale Anatoli Annenkov, dilansir dari CNBC, Rabu (9/12/2020).

Annenkov dan SocGen mengharapkan perpanjangan program pembelian obligasi ECB hingga Desember 2021, dengan total tambahan 600 miliar euro, di samping program pembiayaan baru untuk bank.

ADVERTISEMENT

Sementara vaksin mungkin menjadi game changer untuk dunia tahun depan, ECB tampaknya tetap bersikap hati-hati. Bank sentral memperingatkan dalam laporan kuartalannya pada hari Senin tentang risiko meningkatnya kebangkrutan.

Kenaikan nilai tukar euro terhadap dolar adalah masalah lain bagi ECB yang berencana untuk meningkatkan inflasi. Mata uang tunggal di Eropa itu telah meningkat 8% terhadap greenback tahun ini dan diperkirakan akan terus menguat. Nilai tukar yang tinggi dapat mengurangi minat untuk pembelian dari luar negeri, yang kemudian membebani pertumbuhan harga konsumen.

Jadi, ECB juga memiliki tugas yang lebih sulit untuk ditangani yakni mengembalikan inflasi ke target di bawah 2%.

Bagaimana mereka melihat perkembangan tingkat inflasi akan menjadi aspek penting lainnya dari pertemuan rutin ECB pada hari Kamis besok. ECB akan menerbitkan proyeksi staf barunya dan diharapkan sedikit mengangkat prospek pertumbuhan untuk tahun depan. Tetapi proyeksi inflasi bisa melihat sedikit revisi turun.

(das/hns)

Hide Ads