Layanan Bank Mulai Pakai Kecerdasan Buatan, Apa Untungnya?

Layanan Bank Mulai Pakai Kecerdasan Buatan, Apa Untungnya?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 22 Jan 2021 18:12 WIB
Pemanfaatan teknologi big data dan artificial intelligence (AI) bisa membuat rumah sakit pintar yang dapat mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia, seperti pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi, salah satunya menggunakan teknologi DHealth.
Ilustrasi/Foto: Istimewa

Melihat pesatnya perkembangan teknologi digital dan AI, mendorong Amar Bank mengikuti perkembangan digitalisasi.

"Amar Bank berkomitmen terhadap inovasi yang mengubah hidup nasabah menjadi lebih baik. Berangkat dari komitmen tersebut, Amar Bank telah memperkenalkan pinjaman digital pertama di Indonesia melalui Tunaiku dan baru-baru ini juga telah meluncurkan inovasi produk berbasis aplikasi perbankan seluler berbasis AI, Senyumku," ujar Kevin.

Dia menyebutkan aplikasi Tunaiku dan Senyumku hadir untuk dapat berkontribusi dalam upaya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia. Aplikasi Tunaiku mengutamakan kebutuhan nasabah dalam melakukan pengembangan produk dan fitur serta memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang belum atau kurang terlayani oleh perbankan atau jasa keuangan formal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan aplikasi Senyumku merupakan aplikasi mobile-only intelligent bank pertama di Indonesia yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam memberikan layanan perbankan yang personal kepada nasabah dan masyarakat, khususnya milenial.

Senyumku dirancang untuk membantu nasabah menumbuhkan kebiasaan menabung, melacak pengeluaran, dan berinvestasi secara teratur untuk masa depan. "Kami percaya, dengan memanfaatkan big data dan teknologi AI melalui kedua produk tersebut, diharapkan dapat membantu menyederhanakan proses layanan keuangan dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian, melayani lebih banyak orang, dan mengubah hidup nasabah menjadi lebih baik," tambah Kevin.

ADVERTISEMENT

Pengamat ekonomi dan digital perbankan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan bahwa perbankan digital yang ada saat ini lebih bersifat menyediakan layanan perbankan yang terdigitalisasi.

Untuk memenuhi ekspektasi nasabah yang terus meningkat dan tetap bersaing di era digital yang penuh dengan kecanggihan teknologi, maka perbankan yang mengutamakan teknologi AI akan mampu menyediakan layanan dan pengalaman yang cerdas (intelligent), dipersonalisasi sesuai dengan perilaku dan kebutuhan nasabah, serta omnichannel yang lebih seamless menghasilkan produk dan layanan yang lebih relevan.

Oleh karena itu, ke depan intelligence banking akan bisa menjadi masa depan bagi layanan perbankan, karena memanfaatkan teknologi baru sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah. Menurut dia AI di layanan perbankan memberikan banyak manfaat untuk nasabah seperti memahami pola pengeluaran, kemudahan hingga keamanan saat bertransaksi.


(kil/ara)

Hide Ads