Layanan Bank Mulai Pakai Kecerdasan Buatan, Apa Untungnya?

Layanan Bank Mulai Pakai Kecerdasan Buatan, Apa Untungnya?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 22 Jan 2021 18:12 WIB
Pemanfaatan teknologi big data dan artificial intelligence (AI) bisa membuat rumah sakit pintar yang dapat mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia, seperti pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi, salah satunya menggunakan teknologi DHealth.
Ilustrasi/Foto: Istimewa
Jakarta -

Digitalisasi merupakan sebuah keharusan untuk perbankan di tengah pandemi ini. Apalagi penetrasi digital masyarakat makin berkembang pesat. Bank juga mulai menerapkan intelligence banking dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Dengan teknologi AI ini bisa mendorong pendapatan perbankan melalui peningkatan personalisasi layanan kepada pelanggan dan karyawan. AI bisa memberikan manfaat besar untuk perbankan karena saat ini bank dituntut untuk menyediakan layanan yang cepat dan praktis.

Sepanjang 2020 pengguna internet aktif tercatat 175,4 juta orang atau 64% dari total penduduk Indonesia. Apalagi dengan pandemi COVID-19 ini juga membantu percepatan layanan perbankan digital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tercermin dari penggunaan online mobile banking dalam negeri yang telah meningkat 20-50%. Banyaknya permintaan ini diharapkan bank juga mampu mengimbangi dengan layanan yang cepat, praktis, biaya murah dan kemudahan akses di manapun dan kapanpun.

Chief Technology Officer Amar Bank, Kevin Kane mengungkapkan era digital mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengakses layanan perbankan. Kevin menyebutkan sebuah riset menunjukkan bahwa 40% responden lebih memilih transaksi perbankan secara online dan 42% juga akan lebih menggunakan mobile banking dibanding 8% yang mengatakan tidak.

ADVERTISEMENT

Data tersebut menunjukkan bahwa di era digital seperti sekarang ini, sebagian besar nasabah lebih memilih untuk menggunakan digital platform untuk layanan perbankan yang lebih mudah diakses.

"Terlebih lagi dengan penerapan teknologi AI, akan memberikan banyak manfaat bagi nasabah maupun perbankan," kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (22/1/2021).

Dia membeberkan dari data McKinsey & Company, terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan AI di layanan perbankan. Pertama, meningkatkan revenue melalui peningkatan personalisasi layanan kepada nasabah maupun karyawan.

Kedua, menurunkan pengeluaran melalui efisiensi dari teknologi otomatisasi, mengurangi error rates, dan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik. Terakhir, bank dapat menangkap peluang baru berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

Selain AI, ada infrastruktur lainnya yang dibutuhkan dalam mendukung intelligence bank, yaitu Cloud, Data, dan Application Programming Interface (API).

Dengan menggunakan cloud, bank dapat meningkatkan skalabilitas dan kecepatan dari computer engine yang membantu dalam proses layanan perbankan. Di sisi lain, data seorang nasabah di layanan perbankan kadang terpisah-pisah.

"Jika data dapat diintegrasikan dalam satu tempat, pengelolaan data dan kegiatan pemasaran perbankan akan dapat lebih tepat sasaran. Sementara itu, integrasi API juga dibutuhkan untuk membantu ketersediaan data dan menyediakan end-to-end services kepada nasabah," tambah Kevin.

Melihat pesatnya perkembangan teknologi digital dan AI, mendorong Amar Bank mengikuti perkembangan digitalisasi.

"Amar Bank berkomitmen terhadap inovasi yang mengubah hidup nasabah menjadi lebih baik. Berangkat dari komitmen tersebut, Amar Bank telah memperkenalkan pinjaman digital pertama di Indonesia melalui Tunaiku dan baru-baru ini juga telah meluncurkan inovasi produk berbasis aplikasi perbankan seluler berbasis AI, Senyumku," ujar Kevin.

Dia menyebutkan aplikasi Tunaiku dan Senyumku hadir untuk dapat berkontribusi dalam upaya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia. Aplikasi Tunaiku mengutamakan kebutuhan nasabah dalam melakukan pengembangan produk dan fitur serta memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang belum atau kurang terlayani oleh perbankan atau jasa keuangan formal.

Sedangkan aplikasi Senyumku merupakan aplikasi mobile-only intelligent bank pertama di Indonesia yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam memberikan layanan perbankan yang personal kepada nasabah dan masyarakat, khususnya milenial.

Senyumku dirancang untuk membantu nasabah menumbuhkan kebiasaan menabung, melacak pengeluaran, dan berinvestasi secara teratur untuk masa depan. "Kami percaya, dengan memanfaatkan big data dan teknologi AI melalui kedua produk tersebut, diharapkan dapat membantu menyederhanakan proses layanan keuangan dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian, melayani lebih banyak orang, dan mengubah hidup nasabah menjadi lebih baik," tambah Kevin.

Pengamat ekonomi dan digital perbankan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan bahwa perbankan digital yang ada saat ini lebih bersifat menyediakan layanan perbankan yang terdigitalisasi.

Untuk memenuhi ekspektasi nasabah yang terus meningkat dan tetap bersaing di era digital yang penuh dengan kecanggihan teknologi, maka perbankan yang mengutamakan teknologi AI akan mampu menyediakan layanan dan pengalaman yang cerdas (intelligent), dipersonalisasi sesuai dengan perilaku dan kebutuhan nasabah, serta omnichannel yang lebih seamless menghasilkan produk dan layanan yang lebih relevan.

Oleh karena itu, ke depan intelligence banking akan bisa menjadi masa depan bagi layanan perbankan, karena memanfaatkan teknologi baru sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah. Menurut dia AI di layanan perbankan memberikan banyak manfaat untuk nasabah seperti memahami pola pengeluaran, kemudahan hingga keamanan saat bertransaksi.


Hide Ads