Bank Indonesia (BI) masih mendorong perbankan nasional baik bank BUMN maupun swasta untuk menurunkan suku bunga kreditnya. Sebab suku bunga acuan BI 7 day repo rate sudah turun hingga 150 bps sejak 2020 menjadi 3,50%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan longgarnya likuiditas dan penurunan suku bunga acuan itu mendorong rendahnya rata-rata suku bunga pasar uang antar bank (PUAB) overnight sekitar 2,96% selama Februari 2021.
"Suku bunga deposito 1 bulan juga telah menurun sebesar 189 bps (yoy) ke level 4,06% sejak Januari 2020 hingga Januari 2021. Namun demikian, penurunan suku bunga kredit pada periode yang sama masih cenderung terbatas, yaitu hanya sebesar 78 bps ke level 9,72%," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perry mencatat suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan dari Januari 2021 hingga saat ini hanya 78 bps. Sementara suku bunga acuan 7 day repo rate dari Januari 2021 hingga sampai saat ini sudah 125 bps.
"Hal ini menyebabkan spread SBDK terhadap BI7DRR cenderung melebar dari sebesar 5,82% pada Januari 2020 menjadi sebesar 6,28% pada Januari 2021," ucapnya.
Berbeda dengan suku bunga deposito, perbankan nasional lebih cepat merespons penurunan suku bunganya. Sehingga jurang antara suku bunga SBDK dan suku bunga deposito 1 bulan juga mengalami kenaikan dari 4,86% menjadi 5,97%.
"Dari sisi jenis kredit, SBDK kredit mikro tercatat sebesar 13,77%, kredit konsumsi non-KPR 10,71%, kredit ritel 9,63%, kredit konsumsi KPR 9,61%, dan kredit korporasi 9,16%," ucapnya.
Bagaimana dengan bunga kredit bank BUMN? klik halaman berikutnya.