Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga kredit bank terus turun. Namun, penurunannya masih terbatas.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan di pasar uang dan pasar dana, suku bunga PUAB overnight dan suku bunga 1 bulan deposito bank telah turun masing-masing 153 bps dan 209 bps sejak Mei 2020 menjadi 2,79% dan 3,60% pada Mei 2021.
"Di pasar kredit, penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan terus berlanjut, meski dengan besaran respons yang lebih terbatas, yaitu menurun sebesar 169 bps sejak Mei 2020 menjadi 8,86% pada Mei 2021," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BI Tahan Bunga Acuan 3,5% |
Dia mengungkapkan Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) menjadi pendorong utama penurunan SBDK, sementara peningkatan margin keuntungan masih berlanjut pada kelompok KCBA dan bank BUMN. Di sisi lain, premi risiko perbankan menunjukkan penurunan yang mengindikasikan persepsi risiko perbankan terhadap dunia usaha yang membaik.
Penurunan premi risiko tersebut mendorong penurunan suku bunga kredit baru di hampir semua kelompok bank, kecuali kelompok BUSN. "Berdasarkan jenis kredit, penurunan suku bunga kredit baru paling dalam terjadi pada jenis kredit mikro, diikuti oleh jenis kredit investasi dan modal kerja," ujar Perry.
BI meminta perbankan terus menurunkan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya bersama untuk mendorong kredit kepada dunia usaha.
Bagaimana dengan rasio kecukupan modal bank? Cek halaman berikutnya.