Bos BCA Sebut Masih Banyak Nasabah Pakai Produk Dinosaurus, Apa Tuh?

Bos BCA Sebut Masih Banyak Nasabah Pakai Produk Dinosaurus, Apa Tuh?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 03 Sep 2021 17:12 WIB
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar seminar soal tantangan dan strategi digital branding. Hal itu disampaikan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.
Foto: Sylke Febrina Laucereno: Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja
Jakarta -

Bank BCA menjadi salah satu bank yang memiliki beragam layanan digital yang memudahkan transaksi nasabah. Beragam layanan terus diperbarui sesuai dengan kemajuan dan perkembangan teknologi.

Meski sudah banyak layanan yang canggih dan paling update, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan pihaknya tak buru-buru menghapus layanan-layanan yang cenderung sudah kuno. Layanan SMS atau Phone Banking misalnya.

Menurut Jahja layanan ini masih digunakan oleh banyak nasabah-nasabahnya yang kurang fasih menggunakan layanan digital terbaru. Jahja menyebut produk seperti ini sebagai produk dinosaurus, yang jumlahnya pun besar ratusan ribu hingga jutaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada nasabah jutaan atau ratusan ribu saya juga nggak ngerti, masih gunakan SMS Banking. Itu sudah jenis dinosaurus, phone banking itu semi dinosaurus. Masih banyak yang pakai itu, makanya kami pun tetap pertahankan," kata Jahja dalam webinar Hari Pelanggan Nasional, Jumat (3/9/2021).

Jahja mengaku pihaknya sudah melakukan edukasi besar-besaran agar menggunakan layanan perbankan digital terbaru BCA, namun tetap saja mereka tidak mau.

ADVERTISEMENT

"Mereka alasannya, 'saya sudah biasanya pakai ini pak', kami ya ya sudah. Tapi ya sedikit-sedikit kami selalu arahkan ke feature baru dengan digitalisasi ini," kata Jahja.

Biasanya, nasabah seperti itu adalah nasabah-nasabah dengan umur yang sudah tua. Meskipun lebih banyak nasabah BCA berada di umur 20-an alias anak muda, Jahja mengatakan fitur yang bersahabat untuk segala usia harus tetap dipertahankan.

"Kita nggak bisa menyediakan produk yang friendly kepada milenialnya saja. Harus juga ke senior milenial dan colonial, banyak mereka ngga mau ikuti perkembangan," kata Jahja.

Kalau dilihat datanya, dari paparan Jahja, nasabah dengan umur 55 tahun ke atas di BCA mencapai 9%, kemudian di umur 40-55 tahun ada 25%, dan di umur 30-40 tahun ada 27%.

Kemudian golongan anak muda, di umur 21-30 tahun menempati jumlah terbanyak atau mencapai 32%. Terakhir, di umur 21 tahun ke bawah ada 8%.

Lalu kalau dirinci profil pekerjaannya, paling banyak Bank BCA digunakan oleh karyawan sebanyak 54,6%, kemudian pedagang sebesar 19,5%, dan mahasiswa sebesar 9%.

Ada juga ibu rumah tangga sebesar 8,6%, PNS sebanyak 2,6%, profesional 1,2%, dan pensiunan 0,7%. Sisanya, 3,8% masuk dalam kategori profesi lainnya.

(hal/dna)

Hide Ads