Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengajak perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit. Perry menyebutkan suku bunga acuan atau BI 7days reverse repo rate sudah berada di level terendah yakni 3,5%.
Dia mengharapkan rendahnya suku bunga acuan ini bisa ditransmisikan ke suku bunga kredit bank di Indonesia.
"Ada dampaknya transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) itu, kenapa BI juga mengajak para perbankan, mari bersama untuk negeri turunkan suku bunga kredit," ujar Perry, Selasa (21/9) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang saat ini suku bunga di pasar uang antar bank (PUAB) overnight tercatat mengalami penurunan 55 bps menjadi 2,82%. Lalu suku bunga deposito 1 bulan tercatat 3,43% atau turun 205 bps sejak Juli 2020.
Baca juga: Tips Mengajukan Pinjaman Online |
Selanjutnya dari SBDK tercatat 8,81% atau turun terbatas dibandingkan periode Juni 8,82%.
Perry menyebutkan bunga kredit baru mengalami penurunan pada Agustus 2021, seiring dengan menurunnya persepsi risiko perbankan terhadap dunia usaha setelah pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas.
"Bank Indonesia mengharapkan perbankan untuk terus melanjutkan penurunan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya bersama untuk mendorong kredit kepada dunia usaha," jelas dia.
Bagaimana dengan kondisi kredit orang Indonesia? klik halaman berikutnya.
Selanjutnya dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan pada Juli sebesar 24,57%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap terjaga, yakni 3,35% (bruto) dan 1,09% (neto).
Intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif yaitu sebesar 1,16% (yoy) pada Agustus 2021, didorong oleh membaiknya permintaan kredit dari dunia usaha sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, menurunnya suku bunga kredit baru, serta melonggarnya standar penyaluran kredit perbankan.
Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja melanjutkan pertumbuhan positif, masing-masing sebesar 2,84% (yoy) dan 1,27% (yoy), mengindikasikan peningkatan aktivitas konsumsi terutama permintaan pemilikan rumah, serta pemulihan dunia usaha.
Kredit UMKM juga terus mengalami peningkatan dengan tumbuh sebesar 2,70% pada Agustus 2021. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit pada tahun 2021 diprakirakan dalam kisaran 4%-6%.
(toy/fdl)