BTN Mau Tutup 170 Kantor Kas, Ada Apa Nih?

BTN Mau Tutup 170 Kantor Kas, Ada Apa Nih?

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 09 Okt 2021 16:30 WIB
Nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sedang bertransaksi di salah satu kantor cabang di Jakarta, Kamis (7/10). Sesuai aturan pemerintah terkait pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Bank BTN mengubah jam layanan di jaringan kantor perseroan menjadi pukul 08.00-15.00 WIB. Perubahan tersebut berlaku mulai 6 Oktober 2021 dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Selain layanan di jaringan kantor, Bank BTN juga menawarkan berbagai kemudahan transaksi bagi nasabahnya melalui elektronik channel seperti mobile banking, internet banking, portal btnproperti.co.id, hingga rumahmurahbtn.co.id.
BTN Mau Tutup 170 Kantor Kas, Ada Apa Nih?
Jakarta -

Digitalisasi adalah hal yang wajib bagi perbankan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Apalagi saat ini masyarakat dan nasabah marak menggunakan layanan digital dibandingkan ke kantor bank konvensional.

Bank saat ini juga harus mendirikan sentra-sentra kredit atau produk untuk memudahkan nasabah. Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo mengungkapkan saat ini perseroan juga transformasi ke digital.

BTN pada 2025 menargetkan punya kantor sebanyak 630. Sebelumnya jumlah kantor sebanyak 800 termasuk kantor cabang, kantor layanan dan kantor kas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Target 630 sudah sangat cukup, karena sebagian besar transaksi misalnya membuka rekening bisa dilayani secara digital," kata dia, Sabtu (9/10/2021).

Setiyo menyebutkan selain itu proses apply KPR juga bisa dilakukan dengan mudah di btnproperti.com. Ini memungkinkan masyarakat yang ingin mengajukan kredit bisa dari laptop atau gadget. Menurut dia proses mengajukan kredit secara digital ini bisa lebih cepat dibandingkan datang ke cabang.

ADVERTISEMENT

Setiyo menyebutkan, digitalisasi dan automasi ini adalah salah satu tujuan banyak perusahaan di dunia termasuk bank. Dengan digitalisasi ini maka operasional dan perkreditasn bisa dilakukan secara terpusat.

Jika dulunya proses pengajuan dilakukan di cabang, sekarang semua prosesnya ada di sentral. Hal ini juga membuat proses lebih seragam dan tidak ada gap perbedaan di setiap cabang.

Dia menyebutkan saat ini BTN punya 6 credit center di seluruh Indonesia. "Jadi semua KPR dan kredit konsumer itu diproses di credit center, sudah seperti pabrik lah ya. Sekarang semua proses 50% sudah digital. Tahun depan kita mau end to end secara digital, jadi credit analystnya oleh mesin," jelas dia.

Hal ini memungkinkan untuk pemeriksaan atau analisis calon nasabah dengan waktu yang lebih cepat. "Jadi biro kreditnya sudah pakai robot, mereka yang cari data dan verifikasi sampai tempat kerja. Jadi nggak perlu ditelepon lagi. Penentuan kreditnya diapprove atau tidak ya robotics itu," jelasnya.

Jika dulu pengajuan secara konvensional memakan waktu 7-8 hari baru ada keputusan. Dengan digitalisasi ini bisa 2-3 hari bisa muncul hasil analisis dan approvalnya.

(fdl/fdl)

Hide Ads