Perkembangan teknologi di sektor perbankan sangat memudahkan masyarakat. Misalnya untuk mengirimkan uang, tak perlu lagi datang ke kantor bank dan mengantre di kasir atau berdiri di depan mesin ATM.
Hanya dengan menggunakan jempol, nasabah bisa mengirimkan uangnya ke manapun. Selain itu, nasabah juga bisa melakukan transaksi lain hanya dengan ujung jarinya.
Tapi nasabah juga harus waspada dengan kejahatan yang ada di sektor keuangan. Misalnya, penipuan yang menggunakan telepon dan memanipulasi calon korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
EVP Transaction Banking Business Development BCA I Ketut Alam Wangsawijaya membagikan tips aman untuk betransaksi menggunakan mobile banking atau layanan elektronik lainnya.
"Prinsipnya jangan membagikan data personal kita kepada orang lain, termasuk perbankan. Karena bank tidak akan pernah menanyakan PIN atau OTP ke nomor handphone kita. Rahasiakan nomor kartu dan expired date yang ada di kartu, jangan di-share ke siapapun hanya kita dan Tuhan yang tahu," kata di Mini Studio BCA Expoversary, Jumat (11/3/2022).
Dia menjelaskan jika ada penipu yang menghubungi lewat telepon usahakan tetap santai dan jangan panik. Karena biasanya fraudster memanipulasi keadaan agar membuat targetnya panik. Dalam kondisi panik itu orang akan cenderung akan mengikuti instruksi yang diarahkan.
"Jadi jangan percaya. Modus terbaru itu sekarang kan lagi heboh BI FAST, jadi transfer bisa lebih murah meskipun lintas bank. Mereka (fraudster) menelepon dan seolah meminta konfirmasi agar pengguna bisa mendapat biaya yang lebih murah, nanti mereka akan mengirimkan link form untuk diisi oleh calon targetnya. Kalau orang awam pasti terpancing, jadi selalu hati-hati," jelas dia.
Kemudian ada juga modus klasik yang digunakan seperti menipu dengan berpura-pura menjadi orang lain. "Modal foto profile mereka download bisa berpura-pura jadi orang lain, minta ini itu. Jangan percaya dengan modus seperti ini," jelas dia.
Karena itu BCA berupaya untuk memberikan edukasi kepada nasabah agar terhindar dari penipuan. Ketut menjelaskan BCA saat ini memiliki stand point jika ada fraud dan nasabah tidak menginformasikan data-data rahasia seperti OTP, nomor kartu dan lainnya. Maka BCA menjamin proses recoverynya akan lebih cepat.
Saat ini transaksi digital yang paling banyak dilakukan di BCA mulai dari non financial inquiry seperti informasi saldo. Kemudian untuk transaksi finansial adalah transfer alias pengiriman uang. Berikutnya adalah transaksi menggunakan QRIS.
"Lalu transaksi cardless yang menyumbang cukup tinggi. Sekarang nasabah sudah biasa nggak setor uang ke bank, orang sepertinya mulai risih kalau dompetnya tebal. Jadi transaksi cardless melesat cukup tajam. Lalu transaksi virtual account juga tercatat mengalami peningkatan," jelas dia.