Perkembangan ekonomi global berubah dengan cepat seiring banyak faktor bermunculan, mulai dari pandemi yang mulai mereda hingga perang antara Rusia dengan Ukraina.
Menurut Presiden Direktur Centre for Banking Crisis (CBC), Achmad Deni Daruri, dewan komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terpilih nanti bakal mengemban tugas yang berat untuk mengamankan pasar keungan Indonesia.
Dia menilai, masih banyak pekerjaan berat yang harus dilakukan dewan komisioner OJK yang dinahkodai duet Mahendra Siregar-Mirza Aditsyawara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi makroekonomi dunia yang begitu labil, menjadi tantangan berat DK OJK yang baru. Kalau tidak cerdas dan cekatan, habislah kita," ungkapnya, Senin (6/6/2022).
Pimpinan OJK yang baru, kata Deni, harus terus memantau perkembangan makroekonomi dunia, yang bisa berubah tiap detik. Indonesia adalah negara dengan small open economy, OJK trengginas dalam mengantisipasi setiap perubahan global.
Untuk itu diperlukan koordinasi yang baik dengan pihak terkait seperti Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI).
"Tentu saja dengan program stabilitas keuangan, ketimbang lainnya yang justru berdampak bagi ketidakstabilan sektor keuangan," paparnya.
Sinkronisasi kebijakan dalam konteks stabilitas, menurutnya, harus dikoordinasikan dengan kebijakan fiskal dan moneter yang berada di luar kontrol OJK.
"Jika hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan baik, maka OJK berpotensi menjadi Lembaga reaktif yang berfungsi sebagai pemadam kebakaran saja," tuturnya.
Lanjut ke halaman berikutnya
Lihat juga Video: Paripurna DPR Restui 7 Petinggi OJK, Dipimpin Mahendra Siregar