Sektor Perumahan Mulai Menggeliat, BTN Catat Kinerja Moncer

Sektor Perumahan Mulai Menggeliat, BTN Catat Kinerja Moncer

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 12 Jun 2022 18:45 WIB
Nasabah sedang mengambil uang di mesin ATM milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., di Jakarta, Rabu (1/7). ATM Bank BTN menyabet predikat layanan paling prima dari survey β€œBank Service Excellence Monitor (BSEM)”. Dari penyelenggaraan survei BESM ke-24, bank yang dinahkodai Pahala N. Mansury sebagai direktur utama BTN tersebut mencatatkan skor layanan ATM tertinggi yakni 89,66%. Angka tersebut naik signifikan dibanding survei pada tahun sebelumnya sebesar 86,10%.
Foto: dok. Bank BTN
Jakarta -

Kinerja sektor perumahan saat ini mulai mengalami pertumbuhan yang positif. Tercermin dari kinerja positif PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang melesat dan memberikan angin segar ke sektor perumahan yang memiliki multiplier effect ke 174 sektor lainnya.

Hal ini turut menyumbang perolehan laba bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melesat hingga 1000% pada 2021.

Ditektur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengungkapkan saat ini memang gelombang pandemi belum mereda. Namun BTN berhasil mendorong efisiensi dan transformasi yang sesuai dengan arahan Kementerian BUMN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak hanya laba bersih, sebagai pemimpin pasar di sektor kredit perumahan, kinerja positif yang Bank BTN lakukan juga ikut mendongkrak sektor perumahan yang memiliki dampak ganda ke 174 sektor turunan lain," jelas dia dalam keterangannya, Minggu (12/6/2022).

Pada periode 2021, BTN berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 2,37 triliun atau naik 48,3% secara tahunan. Kemudian BTN juga mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp 274,83 triliun atau tumbuh 5,66%.

ADVERTISEMENT

Di BTN kedit di sektor perumahan masih mendominasi portofolio 89,08%. Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pun tercatat menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 8,25% yoy dari Rp 120,72 triliun pada 2020 menjadi Rp 130,68 triliun di 2021.

Adapun, untuk produk KPR Subsidi, Bank BTN menawarkan uang muka ringan dari 1%, suku bunga tetap 5%, jangka waktu hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka senilai Rp 4 juta, serta bebas premi asuransi dan PPN.

Kemudian Bank BTN juga terus menggelar transformasi baik di sisi digital, bisnis proses, hingga kantor cabang. Di sisi digital misalnya, perseroan terus memoles produk digital banking mulai dari BTN Mobile Banking, BTN Cash Management, e-Mitra BTN, BTN Properti, hingga rumahmurahbtn.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Pada sisi bisnis proses, BTN membentuk pusat untuk kredit konsumer dan komersial agar lebih efisien. Selain itu, BTN juga fokus melakukan transformasi kantor cabang yang memprioritaskan penjualan dan pelayanan.

Di samping itu, Bank BTN juga terus meningkatkan kemitraan dengan berbagai lembaga lainnya. Perseroan juga memperdalam kemitraan dengan perusahaan yang masuk dalam rantai pasok di sektor perumahan.

Haru mengatakan perseroan juga berhasil menurunkan biaya dana sebesar 21,31% yoy pada 2021 dari Rp 16,04 triliun menjadi Rp 12,62 triliun. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perseroan juga turun hingga 233 basis poin yoy pada 2021.

Tak cuma itu untuk bisnis syariah juga mencatat kinerja positif. Per Desember 2021, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN menghasilkan laba bersih senilai Rp 185,2 miliar atau naik 37,33% yoy. Kenaikan tersebut disumbang kinerja penyaluran pembiayaan syariah senilai Rp 27,55 triliun atau naik 9,93% yoy.

BTN Rights Issue

Karena itu untuk meningkatkan kinerja penyaluran kredit dan pembiayaan BBTN terutama di sektor perumahan, Kementerian BUMN menyebut akan melakukan penambahan modal ke BTN. Wakil Menteri II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan suntikan dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) tersebut akan dialokasikan senilai Rp 2,98 triliun untuk Bank BTN.

"Kita ingin menambah CAR [Capital Adequacy Ratio] BTN mencapai 19%. Dibutuhkan tambahan injeksi modal Rp 2,98 triliun sudah disetujui juga melalui mekanisme rights issue mungkin nanti di triwulan 3 atau 4," kata Tiko saat rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (7/6).

Direktur Riset dan Investasi PT Pilarmas Investindo Sekuritas Mazimilianus Nico Demus mengatakan tambahan modal tersebut akan mengakselerasi kinerja Bank BTN ke depan. BTN, tambahnya, akan leluasa melakukan ekspansi khususnya yang dapat meningkatkan pembiayaan rumah ke segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan milenial.

(kil/dna)

Hide Ads