Rupiah Sering 'Diserang' Hoaks dari Foto Jokowi Sampai Palu Arit

Rupiah Sering 'Diserang' Hoaks dari Foto Jokowi Sampai Palu Arit

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 13 Jul 2022 06:30 WIB
tangkapan layar uang bergambar Presiden Jokowi
Rupiah Sering 'Diserang' Hoaks dari Foto Jokowi Sampai Palu Arit/Foto: Dok. detikcom
Jakarta -

Mata uang rupiah sering kali mendapat 'serangan' mulai dari hoaks sampai tudingan yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Baru-baru ini kembali heboh soal uang rupiah yang ada gambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan telah diredenominasi.

Bank Indonesia (BI) menyebut jika hal tersebut dipastikan hoaks. Masyarakat harus berhati-hati dan waspada dengan info tersebut.

Ini bukan kali pertama rupiah mendapat serangan tersebut. Sebelumnya ada beberapa informasi yang menyebutkan jika uang cetakan baru tahun misi (TE) 2016 sampai uang pecahan khusus (UPK) Rp 75 ribu informasinya dibelokkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rupiah Disebut Mirip Yuan

Rupiah tahun emisi 2016 disebut mirip yuan China. Menanggapi isu yang beredar tersebut, pada 21 Desember 2016 Deputi Direktur Departemen Pengendalian Uang BI Yudi Harimurti menjelaskan dalam penentuan desain emisi ada standar baku yang sudah ditetapkan di otoritas bank sentral masing-masing negara.

Soal pemilihan warna, termasuk pemilihan warna merah pada pecahan emisi Rp 100,000 yang dianggap paling mirip dengan yuan, hal itu juga didasarkan atas survei pada masyarakat terkait bagaimana mereka membedakan setiap pecahan.

ADVERTISEMENT

Cut Meutia Tak Pakai Jilbab

Belum selesai dituduh mirip yuan, rupiah terbitan emisi 2016 kembali diterpa isu miring. Kali itu, ramai dibicarakan di media sosial (medsos) adalah foto pahlawan asal Aceh, Cut Nyak Meutia. Sejumlah warganet menuduh foto Cut Meutia tidak sesuai karena tak memakai jilbab.

Menanggapi hal tersebut, pada 21 Desember 2016 Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI Andiwiana menjelaskan, semua foto maupun ejaan nama pahlawan yang tercantum di uang rupiah didasarkan atas catatan resmi dari Direktorat Kepahlawanan Keperintisan Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial, Kementerian Sosial (Kemensos).

Ada Logo Palu Arit

Kehadiran rupiah cetakan tahun emisi 2016 lagi-lagi menuai kritik. Logo BI yang tertera pada setiap lembaran rupiah dianggap sebagai simbol terlarang palu arit.

Bahkan, kala itu Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mempertanyakan logo BI pada desain rupiah baru tersebut. Rizieq meminta pemerintah memberikan penjelasan sekaligus menarik uang baru tersebut.

Namun, Gubernur BI yang kala itu masih dijabat oleh Agus Martowardojo melalui keterangan resminya yang dirilis pada 23 Januari 2017 membantahnya. Ia menegaskan, logo itu adalah logo BI yang dipotong secara diagonal, sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan.

Gambar tersebut merupakan gambar saling isi (rectoverso), yang merupakan bagian dari unsur pengaman uang rupiah. Unsur pengaman dalam uang rupiah bertujuan agar masyarakat mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang, sekaligus menghindari pemalsuan. Pencetakan pun dilakukan dengan teknik khusus, sehingga terpecah menjadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang, dan hanya dapat dilihat utuh bila diterawang.

Terbaru ada hoaks rupiah bergambar Jokowi. Cek halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Duh! Rupiah Makin Keok, Dolar AS Nyaris Rp 15.000

[Gambas:Video 20detik]



Pakaian Adat China di UPK 75

Viral di medsos uang pecahan Rp 75.000 atau uang rupiah khusus untuk memperingati HUT RI-75 pada 17 Agustus 2020 kemarin disebut bergambar baju adat dari China.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Marlison Hakim mengungkapkan jika baju adat yang ada di uang tersebut bukan berasal dari China.

"Itu adalah baju adat dari Kalimantan Utara, adat suku Tidung ya Kalimantan Utara. Bukan dari China, ini asli daerah Indonesia!," kata Marlison.

Foto Jokowi

Salah satu akun yang mengunggah gambar uang tersebut, menyebut bahwa lembaran mata uang itu merupakan uang terbaru. Rencananya akan dikeluarkan oleh salah satu bank yakni BI sebagai pengganti uang seratus ribu rupiah.

"Mata uang terbaru bergambar Presiden Jokowi. Rencana akan dikeluarkan BNI baru-baru ini pengganti uang pecahan uang seratus ribu rupiah," tulis akun TikTok @ins4****, dikutip Selasa (12/7/2022).

Berdasarkan gambar yang diunggah akun tersebut, selain gambar Jokowi uang itu dibaliknya bergambar istana Bogor. Untuk warna mata uang kertas itu dominan merah dan merah muda. Pada kedua sisi tertulis Bank Indonesia.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono memastikan uang kertas pecahan Rp 100 dengan gambar Jokowi adalah palsu atau hoaks. Menurutnya ada ketentuan khusus untuk memilih tokoh yang dijadikan gambar di uang kertas.

Ketentuan seseorang atau tokoh masuk sebagai gambar di mata uang, salah satunya pahlawan yang sudah tutup usia. Jadi, Erwin memastikan jika gambar mata uang adalah tokoh yang masih hidup, berarti hoaks.

"Salah satu yang sebagai acuan, kalaupun mau pakai gambar orang itu gambar pahlawan yang sudah meninggal," jelasnya saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Selasa (12/7/2022).


Hide Ads