Mengungkap Alasan di Balik BI Tahan Lagi Bunga Acuan di Level 5,75%

Mengungkap Alasan di Balik BI Tahan Lagi Bunga Acuan di Level 5,75%

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 17 Mar 2023 07:45 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia, lgo bank indonesia, bi, gedung bank indonesia di Jakarta
Mengungkap Alasan di Balik BI Tahan Lagi Bunga Acuan di Level 5,75%/Foto: Rachman Haryanto

Keputusan Tepat

Ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto mengungkapkan langkah BI menahan bunga acuan merupakan keputusan yang tepat dan taktis. Hal ini terutama dilandasi oleh terkendalinya inflasi berjalan dan ekspektasi inflasi yang berada dalam target sasaran 2-4% di sepanjang tahun ini.

Menurut dia, dengan demikian perbankan dan lembaga pembiayaan nonbank tidak tergoda untuk menaikkan suku bunga meskipun sudah ada gejala ke arah sana sejak sebulan terakhir. Keberhasilan mengendalikan realisasi inflasi dan ekspektasi inflasi ke depan menunjukkan keberhasilan BI sebagai motornya dalam wadah Tim Pengendali Pusat dan Daerah maupun wadah Satgas Pengendalian Inflasi Pangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keputusan RDG BI kali ini tentu direspon positif pelaku pasar dan dunia usaha karena selain sesuai dengan konsensus dan ekspektasi mereka, juga bisa menjadi stimulan bagi mereka untuk melanjutkan ekspansi usahanya tanpa harus dibayang-bayangi kekhawatiran kenaikan suku bunga," kata dia.

Menurut Ryan dengan likuiditas perbankan yang masih memadai atau ampel, tidak ada alasan bank memaksakan diri untuk menaikkan suku bunga simpanan yang berkorelasi dengan kenaikan suku bunga kredit.

ADVERTISEMENT

Alhasil, stance ekspansi kredit atau pembiayaan dan dunia usaha atau sektor riil tidak berubah. Namun demikian, jelang lebaran Idul Fitri dan bulan Ramadan, pemerintah dan BI harus siap siaga mengendalikan inflasi dari sisi demand seiring kenaikan konsumsi kelompok bahan pangan, makanan-minuman dan transportasi.

"Operasi pasar harus lebih diaktifkan untuk menjaga kestabilan harga barang, termasuk menjaga sisi ketersediaan barang, karena tekanan dari sisi demand akan meningkat. Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah harus lebih rajin melakukan ronda atau inspeksi di lapangan supaya laju inflasi tetap terkendali," jelasnya.



Simak Video "Jokowi Pamer Kemajuan ASEAN di Bidang Pembayaran Lintas Negara"
[Gambas:Video 20detik]

(kil/ara)

Hide Ads