Pengacara dari Swiss, Amerika Serikat, dan Inggris sedang berbicara dengan sejumlah pemegang obligasi AT1 Credit Suisse terkait kemungkinan adanya tindakan hukum setelah obligasi mereka lenyap. Hal ini diungkapkan oleh firma hukum Quinn Emanuel Urquhart & Sullivan.
Dilansir dari The Strait Times, Selasa (21/3/2023), pada hari Senin (20/3), Credit Suisse mengatakan bahwa 16 miliar franc Swiss atau US$ 23 miliar dari utang AT1 akan diturunkan menjadi nol atas perintah regulator Swiss. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari penyelamatan merger dengan UBS.
Quinn Emanuel mengatakan sedang berdiskusi dengan para pemegang obligasi Credit Suisse AT1. Walau demikian, pihak firma hukum tersebut tidak menyebutkan nama-nama pemegang obligasi.
Sebagai informasi, di bawah kesepakatan merger UBS-Credit Suisse, pemegang obligasi Credit Suisse tidak mendapatkan apa-apa. Sementara untuk pemegang saham, yang biasanya berada di bawah pemegang obligasi dalam hal siapa yang dibayar ketika bank atau perusahaan ambruk, akan menerima US$ 3,23 miliar.
Di Swiss, ketentuan obligasi menyatakan bahwa dalam restrukturisasi, pengawas keuangan tidak berkewajiban untuk mematuhi hierarki struktur modal pada umumnya. Hal ini yang membuat pemegang obligasi Credit Suisse AT1 kalah.
Adapun, dana yang dikelola oleh Lazard Freres Gestion, Pimco dan GAM Investments termasuk yang paling terekspos pada akhir Februari terhadap utang Credit Suisse AT1 dalam hal bobot portofolio, yang membuat mereka rentan terhadap kerugian dari penghapusan obligasi.
Dari data Morningstar, Pimco memiliki 3,49% dari 5,66 miliar euro (US$ 8 miliar) GIS Capital Securities Fund dalam obligasi Credit Suisse AT1. Lalu, Lazard Freres Gestion memiliki 7,4% dari 1,45 miliar euro dana Lazard Capital Fi SRI yang dialokasikan ke utang Credit Suisse AT1.
Sementara GAM memiliki dana sekitar 4,8% dari Star Credit Opportunities fund terhadap utang Credit Suisse AT1 atau sekitar 1,15 miliar euro.
Quinn Emanuel mengatakan bahwa panggilan untuk pemegang obligasi kemungkinan akan diadakan pada hari Rabu (22/3) mendatang.
Penyelamatan Credit Suisse telah menyebabkan gejolak di pasar Eropa, dengan harga obligasi bank di bawah tekanan karena investor fokus pada potensi risiko memegang obligasi AT1. Regulator Eropa mengatakan bahwa mereka akan terus memaksakan kerugian pada pemegang saham sebelum pemegang obligasi dalam upaya untuk menenangkan saraf investor setelah jatuhnya keputusan AT1 di Swiss.
Tonton juga Video: Menkeu: Sangat Sulit Pulihkan Ekonomi Sebelum Credit Growth Juga Pulih
(das/das)