Hari ini Komisi VI DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan empat bank BUMN, antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).
Keempat bank BUMN memaparkan kinerja selama tahun lalu, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengungkapkan total aset Rp 1.029,8 triliun tumbuh 6,7%. Penyaluran kredit Rp 646,2 triliun atau tumbuh 10,9%.
Dalam lima tahun terakhir kontribusi BNI ke pendapatan negara mencapai Rp 50,5 triliun, terdiri dari dividen Rp 11,1 triliun dan pajak Rp 39,4 triliun.
"Untuk tahun 2022 kami menaikkan dividen payout ratio kami menjadi 40%. Ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan BNI yang semakin baik dan laba yang mencapai Rp 18,3 triliun pada 2022 dan struktur permodalan BNI yang masih kuat," jelas dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan pada 2022 perseroan mencatatkan aset secara konsolidasian Rp 1.993 triliun, penyaluran kredit secara konsolidasi Rp 1.202,2 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi tercatat Rp 1.490,8 triliun.
"Laba bersih secara konsolidasi mencapai Rp 41,17 triliun atau tumbuh 46,89% year on year," kata Darmawan.
BRI dan BTN di halaman berikutnya.
Lihat juga Video: A. R. Tanjung Si Pelukis Poster Film 'Panas'
(kil/ara)