PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2023. BSI mengantongi laba bersih Rp 1,46 triliun atau naik 47,65% secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi mengatakan, secara keseluruhan BSI mencatatkan kinerja positif pada awal 2023. Hal ini salah satunya tercermin dari laba bersih yang berhasil dikantongi bank pada kuartal I-2023.
"Alhamdulillah BSI dapat menunjukkan kinerja bagus, meningkat tajam dan solid sampai kuartal I-2023," kata Hery, dalam Paparan Kinerja Triwulan I-2023 secara virtual, Kamis (27/4/2023).
"Kita merasa bersyukur laba bersih di Maret 2023 naik 47,65% secara yoy, sehingga total laba bersih mencapai Rp 1,46 triliun," tambahnya.
Hery mengatakan, angka ini naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 0,99 triliun. Menurutnya, kondisi ini dapat terwujud salah satunya dapat tercapai akibat pola bisnis yang bagus dan strategi yang baik.
"Di sisi lain kita juga memilih target-target segmen yang sesuai dengan profil di BSI sehingga kita mampu generate pertumbuhan laba yang cukup signifikan. Yang lalu biasanya pertumbuhan laba kita rata-rata hanya mencapai 41%. Ini peningkatan yang luar biasa baik, lebih dari 6-7% dibandingkan tahun lalu," imbuhnya.
Tidak hanya itu, BSI juga mencatatkan pertumbuhan aset yang tinggi yakni tembus Rp 313,25 triliun. Angka ini naik 15,47% secara yoy dari 2022 yang hanya mencapai Rp 271,29 triliun.
Angka pertumbuhan loan atau pinjaman juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi 20,15% secara yoy. Kini, pembiayaan BSI sampai Maret 2023 mencapai Rp 213,28 triliun. Kemudian untuk dana pihak ketiga mencapai Rp 269,6 triliun atau mengalami pertumbuhan yoy sebesar 12,88%.
"Di sisi lain, loan quality, credit quality kita melihat bahwa BSI mampu menjaga dengan baik kualitas pembiayaan. Ini ditandai dengan penurunan NPF Gross per bulan Maret 2022 angkanya sebesar 2,91%. Mengalami penurunan yang cukup tajam menjadi 2,36% di bulan Maret 2023," kata Hery.
Lebih lanjut Hery mengatakan, pihaknya terus berupaya memperkuat cadangan atau cash coverage. Saat ini jumlahnya meningkat menjadi 188,41% atau mengalami pertumbuhan hampir 39% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Lihat juga Video 'Alasan Jokowi Sodorkan Nama Perry Warjiyo Jadi Gubernur BI Lagi':
(ara/ara)