Ketua ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid menyampaikan pembayaran lintas batas negara yang dipromosikan oleh ASEAN-BAC melalui salah satu legacy project ASEAN QR Code telah menunjukkan perkembangan. Kini, warga serta turis Thailand yang berada di Kamboja dapat menggunakan aplikasi seluler bank yang tersedia untuk memindai QR code di tempat wisata atau UMKM Kamboja, begitupun sebaliknya.
"QR code Thailand baru-baru saja terkoneksi dengan Kamboja, melalui Bank Sentral Thailand dan Bank Sentral Kamboja. Ini adalah contoh nyata dari komitmen ASEAN dalam menciptakan ekosistem bisnis yang terhubung, inklusif, dan berdaya saing di kawasan ini," ujar Arsjad dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2023).
Metode pembayaran QR memang diminati warga ASEAN. Selain menyederhanakan transaksi, metode QR juga berpotensi mengurangi biaya transaksi antarnegara. Metode pembayaran ini pun menawarkan kemudahan, kecepatan, serta keamanan bagi negara di kawasan ASEAN.
Dengan mengadopsi sistem QR code yang seragam, negara-negara di kawasan ASEAN dapat mempromosikan interoperabilitas dan memfasilitasi transaksi lintas batas. Hal ini juga mengurangi kebutuhan akan platform pembayaran yang beragam meningkatkan efisiensi transaksi keuangan, serta memberikan manfaat bagi bisnis, konsumen, dan seluruh ekosistem.
Terkait hal ini, bank sentral dari empat negara ASEAN, seperti Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) sepakat bekerja sama mendukung pembayaran yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif.
Pandu Sjahrir Legacy Lead of ASEAN QR Code. menyampaikan, pembayaran menggunakan QR code di kawasan ASEAN juga menjadi komitmen antaranegara ASEAN dalam memperkuat integrasi keuangan dan meningkatkan kerja sama ekonomi.
"Langkah kolaboratif ini membuka babak baru dalam transaksi lintas batas yang lebih lancar dan minim biaya transaksi," paparnya.
Keunggulan Pembayaran QR Antarnegara ASEAN
Salah satu keunggulan dari sistem pembayaran regional ini adalah kemampuan melindungi negara anggota ASEAN dari fluktuasi nilai tukar. Pasalnya, transaksi dilakukan dalam mata uang lokal sehingga penyelesaian tidak akan terpengaruh oleh nilai tukar dolar AS.
Selain itu, inisiatif ini berpotensi meningkatkan perekonomian bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memungkinkan mereka mengakses pasar di luar negeri.
"Bersama-sama, kita dapat mendorong kawasan ASEAN menuju masa depan dengan transaksi yang mudah dan cepat, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan peningkatan integrasi keuangan melalui digitalisasi ekosistem keuangan," kata Arsjad.
Sistem pembayaran ini juga menghadirkan transaksi yang aman, efisiensi, dan inklusivitas. Dengan mengaktifkan pembayaran tanpa batas dalam mata uang lokal, hal ini dapat mendorong ASEAN menuju integrasi ekonomi yang lebih besar dan memperkuat posisi kawasan di pasar global.
Melalui sistem transaksi QR code, wisatawan ASEAN juga lebih mudah melakukan pembelian di negara-negara anggota lainnya, tanpa perlu khawatir tentang konversi mata uang atau fluktuasi nilai tukar. Inisiatif ini juga akan meningkatkan pertumbuhan sektor pariwisata dan perdagangan di ASEAN secara keseluruhan.
Seperti diketahui, transaksi digital menggunakan QR code telah disampaikan dalam KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo. Melalui KTT tersebut, para pemimpin negara ASEAN siap untuk mendukung inisiatif ini dan sepakat untuk mendorong pembuatan mata uang lokal di kawasan ASEAN.
Klik halaman selanjutnya >>>
Simak Video "Video Menlu Sugiono: Prabowo Dorong Papua Nugini Gabung ASEAN"
(ncm/ega)