PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil menjaga kinerja yang tangguh hingga kuartal III 2023 dan berhasil mencetak laba sebesar Rp 4,20 triliun atau bertumbuh sebesar 31,04% secara tahunan.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kinerja tangguh ini menunjukkan BSI resilience dan mampu membuktikan diri sebagai bank syariah yang memberikan kontribusi economic value yang sangat baik, di samping penciptaan social value yang terus dilakukan untuk kemaslahatan umat.
"Secara perlahan dan pasti, ekonomi syariah makin dikenal masyarakat yang pada akhirnya memberikan dampak positif pada bisnis BSI. Ditambah lagi, literasi keuangan dan perbankan syariah yang terus kami jalankan kepada para stakeholders untuk menjaga fokus bisnis secara berkelanjutan," ujar Hery Gunardi dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hery menambahkan bahwa kondisi makro ekonomi dan situasi global yang tidak menentu saat ini menjadi tantangan tersendiri, termasuk bagi perbankan syariah untuk tetap bertumbuh secara stabil dan berkelanjutan. Menurutnya, sektor keuangan syariah khususnya perbankan syariah, memiliki ciri khas dan keunikan produk yang relatif tahan terhadap goncangan ekonomi.
Salah satu penopang dari pertumbuhan laba yang pesat yakni pertumbuhan volume pembiayaan yang mampu mendorong pendapatan margin bagi hasil tumbuh 15,74% YoY. Selain itu komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) didominasi oleh dana murah. Hingga September 2023, penghimpunan DPK mencapai Rp 262 triliun. Dari angka tersebut, komposisi dana murah berupa tabungan sebesar Rp 115 triliun dan giro Rp 42 triliun.
BSI terus mendorong pertumbuhan dana murah terutama Tabungan Bisnis yang menjadi salah satu engine dengan pertumbuhan 134,41% dan memiliki tren meningkat. Adapun dari segmen pembiayaan, penyaluran pembiayaan tercatat tumbuh positif, dengan kualitas yang sehat dan terjaga.
Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 232 triliun, bertumbuh 15,94% year on year. Pembiayaan didominasi oleh segmen konsumer sebesar Rp 117,92 triliun, korporasi sebesar Rp 54,39 triliun, mikro sebesar Rp 21,45 triliun, SME Rp 18,62 triliun dan komersial Rp 11,86 triliun.
Selain itu, BSI juga fokus dan berkomitmen dalam penyaluran pembiayaan berkelanjutan. Hingga September 2023 pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp 53,6 triliun yang didominasi sektor UMKM sebesar Rp 43,4 triliun, disusul pertanian Rp 4,9 triliun, eco-effisien produk Rp 3,3 triliun, energi terbarukan Rp 1,4 triliun, dan proyek eco-green Rp 600 miliar.
"Perseroan berkomitmen menyalurkan pembiayaan yang sehat dan sustain serta memiliki kualitas baik," kata Hery.
Beberapa strategi secara konsisten dilakukan di antaranya fokus pada pembiayaan yang sehat dan orientasi jangka panjang, akselerasi business process dan disiplin dalam monitoring kualitas pembiayaan.
Hingga saat ini, market share pembiayaan BSI tumbuh 3,26% dibandingkan Q3 tahun lalu. Hal ini merupakan sinyal positif seiring dengan peningkatan market share industri perbankan syariah di Indonesia yang mengalami peningkatan sebesar 7%.
Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho menambahkan hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi BSI dan industri perbankan syariah nasional untuk terus tumbuh.
Pengguna BSI Mobile Tumbuh 32,80%
Simak Video "Video: Suasana Mudik Mulai Terasa di Stasiun Tugu Jogja"
[Gambas:Video 20detik]