Pedagang Pasar Bicara Peluang Bayar Sayur hingga Daging Pakai QRIS

Pedagang Pasar Bicara Peluang Bayar Sayur hingga Daging Pakai QRIS

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 30 Agu 2024 18:03 WIB
Pedagang Pasar Segamas Purbalingga mulai menggunakan QRIS dalam transaksi jual beli, Kamis (9/12/2021).
Ilustrasi/Foto: Vandi Romadhon/detikcom
Jakarta -

Sebanyak 12,5 juta pedagang pasar perlu dibekali pemahaman digital. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) ingin mendorong penggunaan QRIS sebagai pilihan transaksi.

"12,5 juta pedagang pasar di Indonesia itu harus dibekali soal pemahaman digital. Sebagian sudah efektif seperti menggunakan QRIS seperti di sektor nonpangan, tapi sebagian masih perlu didorong, seperti sektor pangan," ujar Kabid Infokom IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangannya, Jumat (30/8/2024).

Reynald mengatakan QRIS menjadi media pembayaran di pasar tradisional yang paling efektif dan efisien dari sisi waktu bagi sektor nonpangan seperti Pasar Tanah Abang. Namun, masalah hari ini adalah penggunaan QRIS untuk pasar pangan di pasar tradisional, misalnya penjual ikan, sayur, dan daging.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budaya tawar menawar atau interaksi antara pedagang dan pembeli menjadi kearifan lokal yang masih berjalan saat ini. Reynald menilai budaya tawar menawar agak sulit di aplikasi QRIS yang tentu ada persentase beban biaya yang dibebankan kepada penjual.

"Ini yang sulit belum ada titik temu, karena belum ketemu fomulanya yang pas, tapi kita yakin transaksi digital di pasar tradisional ini sebuah keniscayaan, kita akan terus berupaya agar pedagang pasar bisa melek digital," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Reynald mengakui pasca Covid-19 para pedagang terbiasa branding melalui aplikasi WhatsApp. Pedagang sayur, pedagang ikan, dan pedagang pangan lainnya sudah mulai biasa menunggah status di WhatsApp. Namun, ia meyakini dari sisi literasi digital, kemampuan para pedagang harus terus dikembangkan lebih maju dan perlu ada peran pemerintah dalam membina.

Reynald mengatakan hampir semua Anggota IKKAPI seperti pedagang tekstil Pasar Tanah Abang dan di Purwakarta sudah menggunakan QRIS dalam transaksi perdagangan. Walaupun ada beberapa kendala seperti menarik saldonya maksimal satu hari, namun ia meyakini hal itu akan terbiasa bagi pedagang.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Indra, praktisi dan juga direktur utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC), perusahaan yang bergerak di bidang teknologi keuangan digital mendukung penuh peningkatan literasi digital kepada UMKM, termasuk pedagang sektor non pangan.

"Digitalisasi transaksi keuangan itu suatu keniscayaan yang wajib dimiliki para pedagang termasuk pedagang ikan, sayur daging dan lainnya, saya sepakat pernyataan IKAPPI," ujar Indra.

Indra mengatakan perusahaannya juga terus melakukan inovasi salah satunya dalam produk Posku Lite untuk pembayaran melalui QRIS pada komunitas UMKM dengan memberikan insentif pendampingan literasi keuangan, seminar dan workshop digital marketing, dan insentif lainnya selama menjadi mitra.

Menurut Indra, masih minimnya wawasan dan literasi yang ada membuat pelaku usaha masih takut menggunakan aplikasi digital. Padahal, aplikasi kasir digital memiliki banyak manfaat, seperti pencatatan transaksi, arus keluar masuk barang atau uang dalam menjalankan bisnis lebih aman dan terpercaya.

Indra juga sepakat pentingnya pendidikan dan pendampingan konsultasi keuangan kepada UMKM terutama dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas. Namun, Indra berharap perusahaan yang melakukan pendampingan dan konsultasi keuangan digital sudah memiliki ISO 9001:2015 tentang manajemen mutu, ISO 37001:2016 Tentang Sistem Manajemen anti Penyuapan, dan ISO 27001:2022 tentang sistem keamanan Informasi.

"Bentuk sederhana implementasi dari ISO itu adalah quick respon terhadap masukan dari pengguna (merchant) yang datang dari berbagai saluran informasi. ISO ini juga pertahanan diri dari kemungkinan terjadinya kebocoran data," tambahnya.

Simak Video: Menilik Fitur QRIS TUNTAS yang Segera Bisa Diakses Masyarakat

[Gambas:Video 20detik]




Hide Ads