Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia. Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi mengungkapkan Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan perbankan syariah yang berkelanjutan.
Menurut dia karena itu perbankan syariah di Indonesia perlu mengembangkan produk-produk yang menarik untuk masyarakat.
"Kita survei untuk menentukan fungsi (produk) kalau melihat calon nasabah, mereka ada keinginan untuk menggunakan produk perbankan syariah yang memiliki value yang optimal," kata dia dalam acara Communication Summit 2024 di Merusaka Hotel Nusa Dua, Bali Jumat (18/10/2024).
Hery mengungkapkan, secara profil memang pengguna produk-produk bank syariah banyak kelompok masyarakat muslim yang sangat fanatik.
"Secara atitude mereka sangat fanatik dan harus syariah, mau bagaimanapun harus syariah, relationshipnya harus syariah. Ini loyal customer untuk bank syariah," jelas dia.
Dia mengatakan, per 2023 Indonesia menduduki posisi ketiga dalam hal ekonomi syariah. Hery mengharapkan Indonesia bisa menduduki posisi kedua di dunia dan menggeser Arab Saudi.
Selama 3,5 tahun berdiri, BSI yang merupakan gabungan dari Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah kini berhasil tumbuh double digit. Kini BSI menjadi bank syariah yang modern dengan mesin EDC, QRIS dan banyak melakukan digitalisasi.
Pasalnya bank syariah kini tak cuma buat umat muslim, karena syariah adalah model bisnis. "Bank syariah adalah universal. Jadi tak hanya untuk umat muslim," jelas dia.
Per Juni 2024, pembiayaan BSI mencapai Rp 257,39 triliun atau tumbuh 15,99% yoy. Sementara, non performing financing (NPF) turun ke level 1,99% secara gross, jauh membaik dibanding Juni 2023 sebesar 2,31%.
Secara tahun berjalan atau year to date (ytd), saham perusahaan tumbuh 67,24%. Sementara, secara tahunan atau year on year (yoy) tumbuh 76,90%. Kapitalisasi pasar BSI pun terus tumbuh. Tercatat, kapitalisasi BSI saat ini mencapai Rp 134,24 triliun.
(kil/kil)