Dalam rangka mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah tahun 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal melibatkan 4.000 penyuluh agama atau pendakwah yang terdata di Kementerian Agama (Kemenag).
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi mengatakan, pendakwah memiliki kedekatan kepada masyarakat. Keterlibatan pendakwah diharapkan mampu mendorong tingkat literasi melalui dakwah yang disampaikan.
"Kenapa pendakwah ya? Karena mereka itu kan selalu bisa berhubungan dengan masyarakat kita, misalnya mungkin sholat Jumat ya, maupun di beberapa kesempatan-kesempatan lainnya," kata Frederica kepada wartawan di AEON BSD, Tangerang, Minggu (23/2/2025).
Ia mengatakan, keterlibatan pendakwah ini juga akan dilakukan di pondok pesantren dan ekosistem keuangan syariah di masyarakat. Bahkan, kata Frederica, OJK juga berencana untuk memasukkan keuangan syariah dalam kurikulum pendidikan.
"Jadi itu terus kita dorong. Kemudian kita juga sedang mencoba untuk masuk ke kurikulum sekolah-sekolah berbasis agama," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Ismail Riyadi mengatakan, 4.000 pendakwah itu tergabung dalam Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Kemenag. Adapun kegiatan literasi nantinya akan dilakukan di pesantren, rumah ibadah, hingga komunitas-komunitas agama lainnya.
"Insyaallah, sebagai pilot kita akan lakukan, kita pertama, kita kerjasama dengan Kementerian Agama dan KNEKS, sekitar 4.000 penyuluh agama," katanya.
Ismail meyakini pelibatan pendakwah ini mampu mendorong tingkat literasi secara masif. Rencananya, gerakan ini juga akan melibatkan berbagai kelompok majelis taklim dan dosen.
"Di samping nanti adalah ibu-ibu yang tergabung dalam pimpinan-pimpinan kelompok Majelis Taklim, kemudian para dosen, tapi yang paling penting adalah ternyata di Kementerian Agama itu ada para penyuluh agama yang berada di masing-masing KAU," jelasnya.
Ismail mengatakan, sebanyak 1007 kegiatan yang dilakukan OJK untuk mendorong inklusi dan literasi keuangan syariah sepanjang tahun 2024. Secara rinci, tercatat sebanyak 742 kegiatan literasi dan 265 kegiatan inklusi yang telah dilakukan OJK.
Ia mengatakan, pihaknya berhasil merangkul peserta literasi sebanyak 3.057.194 dan 1.175.000 peserta kegiatan inklusi Syariah. Kegiatan tersebut dilakukan melalui gelaran Gebyar Ramadhan Keuangan (Gerak) Syariah.
"Jumlah literasi dan inklusi keuangan syariah tahun itu sudah mencapai 1007 kegiatan rumahnya di dalamnya ada 742 kegiatan literasi dan 265 kegiatan inklusi," ungkapnya.
Selain itu, Ismail juga mengatakan para pelaku jasa keuangan juga melakukan sejumlah kegiatan untuk mengintegrasikan ekonomi sosial. Kegiatan tersebut dilakukan OJK bersama stakeholder jasa keuangan sebanyak 338 kegiatan sepanjang 2024.
"Keuangan syariah sebagai bagian yang mengintegrasikan ekonomi sosial telah juga dilakukan kegiatan sebanyak 338 kegiatan sosial yang sudah dilakukan oleh industri keuangan syariah dan menyalurkan hampir Rp 7,24 miliar," tutupnya.
(kil/kil)