Tips Siapkan Dana Pensiun Mandiri buat Kamu yang Bukan PNS

Tips Siapkan Dana Pensiun Mandiri buat Kamu yang Bukan PNS

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Minggu, 27 Jul 2025 06:00 WIB
Coin glass jar container and stack on wooden desk, retirement saving concept, on green tree background
Foto: Getty Images/iStockphoto/Casper1774Studio
Jakarta -

Mencapai financial freedom di hari tua merupakan salah satu target penting yang harus dimiliki jika ingin menikmati masa pensiun dengan tenang, setidaknya dari sisi keuangan. Sebab pada periode ini biasanya seseorang sudah tidak se-produktif dulu saat masih muda untuk mencari penghasilan.

Persiapan dana pensiun ini menjadi lebih penting lagi untuk mereka yang bukan PNS. Sebab untuk para abdi negara, mereka yang sudah pensiun akan tetap menerima sejumlah dana alias tunjangan pensiun dari pemerintah setiap bulan.

Meski besaran tunjangan pensiun yang diberikan terbatas, namun setidaknya para mantan PNS yang sudah menyelesaikan pengabdiannya itu bisa mendapatkan pemasukkan rutin. Sementara hal itu tidak berlaku untuk para pegawai swasta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karenanya mereka yang bukan PNS mau tak mau harus mempersiapkan dana pensiun secara mandiri jika tidak ingin masa tuanya susah secara finansial.

Tips Menyiapkan Dana Pensiun Mandiri

Melansir situs Sahabat Pegadaian, menyiapkan keuangan berkelanjutan untuk hari tua bisa dimulai kapan saja, baiknya dari sekadar. Jadi, mereka yang bukan PNS ini tidak perlu menunggu atau memiliki uang yang banyak terlebih dahulu.

ADVERTISEMENT

Semakin cepat pekerja memulainya, maka kemungkinan untuk mencapai tujuan finansial freedom demi menikmati masa pensiun yang lebih sejahtera pun semakin besar. Adapun beberapa cara menyiapkan dana pensiun yang dapat pekerja terapkan adalah sebagai berikut:

1. Target Usia Pensiun

Langkah pertama yang perlu diambil, yakni menetapkan target usia pensiun. Tujuannya adalah agar besaran dana yang diperlukan bisa diperkirakan dengan lebih mudah.

Pekerja dapat memahami setiap kebutuhan dan merencanakan masa pensiun secara terukur sekaligus terstruktur. Sebagai contoh, usia sekarang adalah 25 tahun dan memiliki rencana pensiun di usia 60 tahun. Artinya, kamu memiliki waktu 45 tahun untuk menyiapkan tabungan hari tua.

2. Menyusun Rencana Keuangan

Setelah menetapkan target usia pensiun, rencana keuangan harus dibuat secara cermat. Buatlah anggaran terkait besaran uang yang akan dialokasikan untuk keperluan selama pensiun.

Jangan lupa masukkan pengeluaran saat ini dengan kemungkinan angka inflasi di masa depan. Usahakanlah untuk menjaga pengeluaranmu sesuai anggaran tersebut.

3. Mulai Menabung dan Investasi

Selanjutnya, mulailah menabung untuk hari tua dan berinvestasi secara konsisten. Pekerja dapat melakukannya dengan menyisihkan sebagian penghasilan bulanan sekitar 10-20%.

Ketika melakukan investasi dana pensiun, pertimbangkan potensi return dan tingkat risiko pada setiap instrumen yang hendak dipilih. Lebih lanjut, perhatikan pula jangka waktu investasi yang dibutuhkan untuk mencapai ketentuan target ke depannya.

4. Meningkatkan Sumber Pendapatan

Jika pekerja ingin proses pengumpulan dana pensiun berjalan dengan lancar dan cepat, maka upayakan untuk meningkatkan sumber pendapatan. Langkah yang dapat diambil, yaitu dengan mengembangkan skill atau mencari side hustle. Dengan demikian, pekerja bisa memperoleh penghasilan tambahan.

5. Melunasi Cicilan dan Utang

Di tengah membuat perencanaan dana pensiun, sebaiknya mulailah untuk membayar kewajiban cicilan dan utang satu per satu hingga lunas. Identifikasi seluruh tagihan, termasuk cicilan dan utang dari pinjaman pribadi, kartu kredit, atau cicilan kendaraan.

Apabila terdapat beban bunga, prioritaskan untuk membayar utang dengan bunga paling tinggi. Lalu, lanjutkan pemenuhan kewajiban pelunasan cicilan lainnya. Cara menyiapkan dana pensiun ini tidak hanya dapat meminimalkan hambatan kemampuan untuk menabung, melainkan juga mencegah beban finansial selama masa pensiun.

6. Mempunyai Asuransi

Mendaftar asuransi termasuk cara menyiapkan dana pensiun yang perlu kamu pikirkan. Salah satu jenis asuransi yang penting untuk dimiliki, yaitu asuransi kesehatan.

Seiring dengan bertambahnya usia, biaya perawatan kesehatan akan semakin meningkat. Mempunyai asuransi yang memadai bermanfaat untuk melindungi diri dari risiko tidak terduga dan membantu mengurangi beban finansial.

7. Menerapkan The 4% Rule

Pada dasarnya, the 4% rule merupakan gagasan finansial untuk menentukan besaran uang yang bisa ditarik dari dana pensiun secara keseluruhan setiap tahun. Tujuannya adalah mempertahankan dana pensiun yang kamu miliki sehingga tidak perlu khawatir akan kehabisan uang selama berlangsungnya masa pensiun.

Prinsip ini pun dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalam menetapkan jumlah dana pensiun yang diperlukan. Misalnya, pekerja berencana mempunyai pemasukan pensiun sebesar Rp 40.000.000, maka artinya dana pensiun yang perlu dimiliki sebanyak Rp 1.000.000.000.

8. Disiplin dan Evaluasi Rutin

Menyiapkan dana pensiun bukanlah hal yang bisa dikatakan mudah untuk dilakukan karena membutuhkan pelaksanaan secara disiplin dan konsisten. Pastikan untuk melakukan evaluasi keuangan secara berkala guna mempertimbangkan strategi yang lebih efektif. Dengan begitu, manajemen keuangan dapat dilakukan secara lebih baik.

Tips Memilih Lembaga Dana Pensiun untuk Swasta yang Tepat

Selain mengumpulkan dana secara mandiri, karyawan yang bukan PNS juga bisa ikuti program dana pensiun yang disediakan oleh lembaga keuangan swasta, seperti bank atau perusahaan asuransi. Program ini bertujuan untuk memberikan penghasilan pensiun yang stabil bagi karyawan setelah mereka pensiun.

Program ini biasanya disediakan sebagai opsi tambahan bagi karyawan yang ingin memiliki program pensiun selain dari program pensiun yang disponsori oleh perusahaan. Karyawan biasanya harus membayar premi bulanan atau tahunan untuk mengikuti program ini.

Bagi peserta yang mengikutinya, program ini dapat memberikan berbagai macam manfaat, seperti penghasilan pensiun yang stabil setelah pensiun, serta manfaat tambahan seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

Melansir situs resmi Prudential, memilih jenis dan penyedia dana pensiun yang tepat bisa menjadi hal yang rumit. Berikut adalah beberapa tip dalam memilih dana pensiun yang tepat:

1. Pertimbangkan Biaya

Biaya merupakan salah satu faktor utama dalam memilih dana pensiun. Pastikan untuk memeriksa biaya yang terkait dengan dana pensiun yang Anda pertimbangkan, seperti biaya administrasi, biaya manajemen, dan biaya lainnya. Selain itu, perlu diingat bahwa biaya yang lebih rendah tidak selalu berarti lebih baik, dan biaya yang lebih tinggi juga tidak selalu menjamin performa investasi yang lebih baik.

2. Evaluasi Kinerja Investasi

Kinerja investasi juga merupakan faktor penting dalam memilih dana pensiun yang tepat. Pastikan untuk memeriksa kinerja investasi penyedia dana pensiun dalam jangka waktu yang cukup lama, seperti dalam periode 5 tahun atau lebih. Perlu diingat bahwa kinerjanya pada masa lalu tidak menjamin kinerja yang sama pada masa depan.

3. Perhatikan Risiko Investasi

Investasi memiliki risiko, dan risiko ini juga berlaku untuk dana pensiun. Pastikan untuk memeriksa profil risiko dari dana pensiun yang Anda pertimbangkan, dan perhatikan risiko investasi yang terkait dengan jenis investasi yang dilakukan oleh penyedia dana pensiun. Pastikan juga bahwa risiko yang diambil sesuai dengan toleransi risiko Anda.

4. Tinjau Pilihan Investasi

Pastikan untuk memeriksa pilihan investasi yang tersedia pada dana pensiun yang Anda pertimbangkan. Pastikan bahwa pilihan investasi tersebut sesuai dengan tujuan investasi dan dapat memenuhi kebutuhan Anda dalam jangka waktu yang panjang.

5. Tinjau Portofolio

Pastikan untuk memeriksa portofolio investasi penyedia dana pensiun. Periksa apakah portofolio investasi tersebut cukup diversifikasi dan sesuai dengan profil risiko Anda.

6. Tinjau Syarat dan Ketentuan

Pastikan untuk memeriksa syarat dan ketentuan dari dana pensiun yang Anda pertimbangkan, seperti masa kontribusi, persyaratan pensiun, dan manfaat pensiun yang ditawarkan. Pastikan juga bahwa syarat dan ketentuan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda.

Simak juga Video: Wacana Potong Gaji untuk Hari Tua

(igo/fdl)

Hide Ads