PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 83,8 triliun hingga Juni 2025. Kredit ini disalurkan kepada 1,8 juta debitur di Indonesia.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan kredit yang disalurkan perseroan terus tumbuh sejak 2019. Adapun 2022 menjadi tahun dengan tren penyaluran KUR tertinggi, yakni mencapai Rp 252,24 triliun. Ia menyebut, kredit yang disalurkan perseroan fokus pada sektor produktif.
"Sejak 2019 BRI berada di tren kuat dengan puncak penyaluran pada tahun 2022 Rp 252,24 triliun. Dari sisi sektor tetap diarahkan ke produktif, dengan sektor pertanian menjadi penerima terbesar yaitu sebesar Rp 31,7 triliun, diikuti dengan sektor perdagangan dan jasa kemasyarakatan dan industri," kata Hery dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
BRI juga mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk dapat naik kelas melalui program KUR tersebut. Hery menyebut, ada sebanyak 574 ribu nasabah KUR BRI yang naik kelas di paruh pertama 2025 dari 286 ribu di kuartal sebelumnya.
"Jumlah nasabah KUR yang berhasil naik kelas mencapai 574 ribu orang, meningkat signifikan dari 286 ribu orang dari triwulan pertama. Artinya dalam tiga bulan terakhir ada tambahan hampir 300 ribu pelaku usaha kecil yang berhasil naik kelas," ungkap Hery.
Hery menambahkan, total plafon KUR naik kelas meningkat dari Rp 14,9 triliun pada kuartal I 2025, menjadi Rp 31,2 triliun di kuartal II. Adapun BRI tercatat telah menyalurkan kredit secara keseluruhan sebesar Rp 1.416,62 triliun, atau tumbuh 5,97% yoy pada semester I-2025.
"Capaian ini sejalan dengan komitmen BRI untuk tidak hanya menyalurkan KUR, tapi juga mendorong UMKM untuk selalu naik kelas," tutupnya.
Tonton juga video "Bos BRI Beberkan Tips Atur Keuangan Anti Boncos" di sini:
(kil/kil)