Mudahnya Menabung (2)

Mudahnya Menabung (2)

Stanley Christian - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Rabu, 01 Agu 2018 06:56 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Saya kok susah ya untuk bisa menabung? Wah kalau kamu susah berarti ada yang salah tuh entah dengan penghasilan, pengeluaran atau bahkan mindset-nya.

Coba deh baca artikel bagian pertama sebelum lanjut ke artikel ini. Kali ini kita akan bahas betapa pentingnya memiliki tujuan keuangan agar memberikan anda motivasi untuk bisa menabung.

Milikilah Tujuan Keuangan
Menyambung kalimat di atas mengenai 'memiliki target di masa depan', ini menjadi salah satu poin penting mengapa kita harus menabung. Ya kita menabung karena memiliki tujuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memiliki tujuan keuangan yang jelas.Contoh sederhana dari tujuan keuangan adalah liburan, di mana saat ini liburan menjadi kebutuhan bahkan sudah menjadi ajang pamer. Terlepas dari ajang pamer, saya mencoba mengajak anda untuk berpikir positif dengan cara mempersiapkan biaya liburan untuk tahun depan.

Karena anda sangat ingin berlibur bersama pasangan dan anak ke Bali, maka kita tetapkan tujuan keuangan, yaitu liburan ke Bali dengan jangka waktu 1 tahun lagi. Dari sini kita sudah mulai mempersiapkan biaya yang akan dikeluarkan saat nanti liburan, dan mulai mendapatkan total biayanya.

Melihat besarnya biaya tersebut, maka anda bisa mulai menabung dari sekarang sesuai dengan target di tahun depan.

Ini contoh sederhana saja, maka Cobalah untuk tanamkan dalam-dalam ide untuk target di masa depan ke dalam benak Anda, agar menabung bukan lagi hal yang sulit karena tidak memiliki target melainkan sudah menjadi kebutuhan di masa depan.

Dengan demikian ini dapat menjadi motivasi anda setiap kali menerima gaji. Anda dengan senang hati langsung memasukkan ke alokasi tabungan. Motivasi yang tepat akan menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam menabung.

Secara tekad dan perbuatan mungkin Anda sudah bisa menjalankannya dengan baik. Setiap pos keuangan termasuk tabungan sudah bisa Anda penuhi dengan baik, dan hidup berjalan baik-baik saja.

Namun, tak ada yang bisa meramalkan dengan pasti apa yang akan terjadi di masa depan. Anda mungkin sudah memperkirakan dan menghitung segala hal dengan baik.Namun, bisa saja satu kali nasib kurang mujur menimpa Anda.

Misalnya Anda harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar ketika Anda sakit atau ditilang polisi. Hal tersebut bisa saja mengganggu tren positif tabungan Anda. Jika dihadapkan pada situasi tersebut, jangan lantas malas untuk menabung lagi.

Sebab inilah salah satu fungsi dari tabungan, mengatasi hal-hal yang tak terduga.Tetaplah menjaga motivasi untuk menabung meski tengah dihantam hal-hal seperti itu.

Sembuh dari Fobia uang
Agak terdengar aneh, namun memang benar adanya bahwa ada lho yang fobia uang.Kondisi fobia uang membuat seseorang justru ingin menghabiskan uang yang dimilikinya karena memiliki ketakutan yang berlebih bila mempunyai uang dalam jumlah besar.

Chrometophobia, atau fobia pada uang memang terdengar cukup aneh. Namun, tak bisa dimungkiri, fobia ini juga bisa menghantui.

Orang dengan Chrometophobia mungkin merasa mereka tidak cukup terampil untuk mengelola uang dan takut kehilangan karena investasi yang buruk. Alhasil, daripada disimpan sebagai tabungan uang yang diterima justru akan dihabiskan saat itu juga.

Jika Anda mengalami hal ini, cobalah untuk menemui psikiater dan konsultasikan masalah tersebut pada mereka. Dengan begitu Anda akan mendapatkan solusi paling tepat untuk mengatasinya.

Paksa diri sendiri
Untuk membuat diri kita disiplin dalam menabung, kita bisa memaksa diri kita untuk menabung. Caranya dengan memotong gaji anda di awal dan langsung dimasukkan ke dalam tabungan khusus.

Sering kita jumpai atau mungkin kita alami sendiri bahwa kita lebih memprioritaskan 'gaya hidup' dibandingkan kebutuhan hidup. Hal ini karena kita merasa bahwa masih ada uang, maka untuk menghilangkan rasa 'masih ada uang' kita memotongnya di awal ketika menerima gaji.

Sehingga mau tidak mau, kita akan bertahan dengan sisanya saja. Jangan pernah berharap kita menunggu sisa, baru kemudian menabung, karena umumnya hal ini tidak akan terjadi. Pasti sudah terpakai untuk kebutuhan lainnya.

Untuk mengatasi kebiasaan ini, kita bisa menerapkan trik "paksaan" pada keuangan Anda.toh ini juga untuk kebaikan anda sendiri.


Kalau nggak ya belajar saja di kelas dan workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia https://ow.ly/NbPy30gC3Dy atau tim AAM & Associates http://ow.ly/pxId30gC3BB.

Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan info http://bit.ly/CPM0718 dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksa Dana, info http://bit.ly/WRD0718.

Selain itu, atas permintaan banyak orang maka kami juga mengadakan workshop 1 hari tentang Property cara memilih dan berbisnis sewa-sewaan property, info bit.ly/PROP0818.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning di July ini info http://bit.ly/BFP0718, dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Agustus info http://bit.ly/INFP0818 dan http://bit.ly/ADFP0818.

Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com. Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik t.me/seputarkeuangan.

Nah inilah beberapa hal yang bisa kita lakukan bersama agar kita secara rutin dan disiplin untuk menabung. Tidak mudah, tapi harus. Maka ada baiknya kita meminta dukungan dari orang sekitar atau pasangan anda untuk saling mendukung dalam kebiasaan yang baik ini.

Mulai bicarakan tujuan keuangan bersama agar memiliki tujuan yang sama pula sehingga dorongan untuk menabung semakin besar. Selamat menabung dan happy planning.


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (ang/ang)

Hide Ads