Di dalam materi saya sampaikan bahwa memiliki anak adalah tanggung jawab jangka panjang yang harus dilakukan oleh orang tua, sehingga persiapan baik mental maupun finansial menjadi sangat penting.
Dalam materi yang saya bawakan sendiri bisa dilihat bahwa secara finansial banyak sekali biaya-biaya yang harus disiapkan. Misalnya, untuk perencanaan kehamilan anda sebaiknya melakukan serangkaian tes dulu yang dikenal dengan TORCH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melaksanakan tes ini dibutuhkan biaya yang lumayan, apalagi bisa ternyata anda (calon ibu) terkena. Hasil cek-cek di internet, rata-rata biaya tes lengkap ini total sekitar Rp 1,5 juta - Rp 2 juta, bahkan bisa lebih.
Belum lagi kalau harus ada terapi dan penyembuhan, maka anda harus menyiapkan dana untuk ini terlebih dahulu.
Lalu masuk ke masa kehamilan maka dana dan biaya yang harus ada persiapkan akan naik. Yang wajib dipersiapkan adalah biaya kontrol ke dokter rutin bulanan.
Di awal masa kehamilan dan mendekati masa persalinan biasanya kunjungan ke dokter naik 2 kali lipat. Oleh sebab itu anda harus menyiapkan sekurang-kurang 12 kali biaya kunjungan ke dokter untuk kontrol.
Selain itu juga ada biaya vitamin yang diberikan secara rutin, baik vitamin penguat rahim dan untuk di ibu serta ada biaya cek darah. Yang tidak kalah penting adalah biaya untuk USG untuk "mengintip" si dedek di dalam perut.
Nah, biaya USG sendiri saat ini ada yang 2 dimensi, 3 dimensi dan 4 dimensi. Biaya USG ini akan tergantung dari tingkat dimensi yang ingin anda pakai, semakin tinggi maka semakin mahal.
Biaya USG beserta print fotonya sendiri berkisar antara Rp 200 ribu untuk yang 2D sampai lebih dari Rp 500 ribu untuk yang 4D. Kebayang kan berapa besar persiapan yang harus anda dan istri miliki semasa kehamilan ini.
Selesai sampai di situ? Tentu tidak, Ferguso. Kita akan mencapai pengeluaran yang tertinggi di masa awal dari memiliki anak yaitu biaya persalinan.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa persalinan sendiri ada 2 pilihan yaitu secara normal ataupun operasi C-Section yang dikenal dengan istilah Cesar. Adapun biaya persalinan normal sendiri berkisar antara Rp 8 juta sampai dengan Rp 30 juta tergantung dari Rumah Sakit dan paket yang anda ambil.
Sementara persalinan secara operasi lebih mahal lagi. Anda dan suami harus mempersiapkan sekurang-kurangnya Rp 15 juta sampai dengan Rp 50 juta untuk biaya persalinan secara operasi cesar tergantung dari rumah sakit dan paket kamar yang anda ambil.
Sebenarnya ada alternative persalinan yang lebih murah yang bisa anda pilih, yaitu di Puskesmas dan dengan dibantu bidan. Persalinan di sini tidak membuat kantong bocor dan anda tidak perlu mempersiapkan puluhan juta untuk biayanya.
Oke, anda sudah habis di biaya kontrol, apalagi habis-habisan di biaya persalinan, anda berpikir bahwa sudah aman dong? Ternyata tidak.
Biaya-biaya berikutnya sudah menanti pasca kelahiran. Yang kemudian anda harus persiapkan adalah bila anda keluarga Muslim maka anda mempersiapkan biaya Aqiqah untuk bayi anda.
Bila bayi laki-laki maka dipotonglah setara dengan 2 kambing, bila bayi perempuan dipotong setara 1 kambing lengkap dengan persiapan makanan lainnya. Belum lagi anda harus persiapan suntik vaksin, berobat ke dokter bila bayi anda sakit, vitamin, dan lain sebagainya.
Perhatikan di sini saya tidak menyebutkan adanya persiapan untuk bayi seperti pakaian bayi, popok, alas tidur untuk pipis, gendongan bayi, bantal bayi, dan perlengkapan lainnya yang apabila dibeli semua harganya tidak kalah cihuuuyyyy.
Sudah sampai di situ? Beluuuuum. Ketika anda mulai "bernafas lega" karena biaya sudah mulai berkurang anak sudah mau usia 1 tahun anda kemudian dihadapi lagi kenyataan untuk mempersiapkan dana pendidikan bagi anak anda.
Biaya pendidikanpun tidak main-main dan relatif mahal. Untuk biaya Kuliah tingkat S1 saja saat ini dengan uang pangkal dan kuliah selama 8 semester rata-rata sudah di angka antara Rp 150 juta sampai Rp 300 juta (di luar fakultas kedokteran) dan tergantung fakultas yang dipilh dan di kota mana.
Bisa terbayang biaya kuliah mereka 18 tahun lagi akan mudah menyentuh angka Rp 1,5 miliar sampai dengan Rp 3,5 miliar. Dan biaya ini baru menghitung biaya kuliah, belum biaya sekolah untuk tingkatan di bawahnya lagi mulai dari PAUD, TK, SD, SMP sampai SMU.
Itulah pentingnya untuk mulai melakukan pencatatan dan perencanaan dari sekarang. Bahkan anda yang masih PDKT atau mulai "pacaran" sebaiknya sudah mulai menyisihkan beberapa ratus ribu per bulan dari uang anda untuk ini.
Yang penting dilakukan adalah mencatat pengeluaran secara rutin agar anda tidak boros dan membuat perencanaan yang benar. Di zaman sekarang anda bisa melakukannya dengan mudah dengan menggunakan aplikasi di sini di sini.
Selain mencatat anda juga penting untuk berinvestasi dan berasuransi. Permasalahan dengan investasi masih banyak orang yang awam.
Sementara untuk berasuransi banyak masyarakat yang enggan karena takut dikejar-kejar oleh agen, padahal mereka baru hanya mau tahu berapa besar sih premi yang mereka harus bayarkan.
Baca juga: Tahun Baru, Plan Baru atau Plan Lama? |
Nah, untuk hal ini ada solusinya, anda bisa cek premi asuransi tanpa takut dikejar-kejar agen melalui aplikasi yang bisa diunduh di sini.
Selain itu anda juga bisa belajar dengan mengikuti kelas dan workshop tentang keuangan, infonya bisa anda dapatkan dari aplikasi tersebut di atas atau anda bisa cek di sini.
Punya anak mahal kan? Kalau kebutuhan utamanya saja sudah mahal, eeeeeh jaman sekarang malah ada lho yang nambah-nambahin pengeluaran lainnya untuk memiliki anak.
Sebenarnya hal ini sama sekali tidak esensial, tapi ternyata ada. Apa itu? Kita akan bahas di tulisan berikutnya.
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.
(ang/ang)