Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Investasi Barang Koleksi (1)

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Investasi Barang Koleksi (1)

Steven Ransingin – Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Senin, 17 Mei 2021 06:00 WIB
Komunitas Kolektor Action Figure/
Ilustrasi/Foto: Komunitas Kolektor Action Figure/Angga Aliya Firdaus
Jakarta -

Mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi tentu merupakan keinginan paling standar yang diinginkan oleh setiap orang ketika berinvestasi, baik berdoa maupun belajar sampai praktik untuk mendapatkan keuntungan pada instrumen investasi yang kita percaya tersebut.

Apapun investasinya tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Sebut saja dalam instrumen pasar modal, jika kita tidak bisa memilih manajer investasi yang punya track record bagus, ke mana aliran dana kelolanya, juga saham apa yang bagus untuk diinvestasikan sesuai dengan durasi yang telah kita tentukan dengan tujuan keuangan kita, atau membaca laporan keuangan maupun candle stick.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal-hal tersebut perlu diperhatikan dalam berinvestasi pada pasar modal, pun sama halnya dengan berinvestasi pada barang koleksi, mulai dari barang koleksi yang paling lama dijadikan investasi oleh para kolektor, mata uang, lukisan dan barang seni lainnya, hingga yang terkenal di era modern ini tas, sneakers hingga action figure atau diecast.

Tentu semua memiliki hal yang perlu kita perhatikan dalam berinvestasi pada barang koleksi, bukan semata berharap mendapatkan keuntungan yang maksimal saja. So, apa saja yang harus kita perhatikan sebelum mulai berinvestasi pada barang koleksi?.

ADVERTISEMENT

1. Barang Koleksi Tidak Likuid

Hal yang harus diperhatikan pertama kali sebelum memilih barang koleksi sebagai instrumen investasi adalah barang koleksi apapun itu barangnya mulai dari lukisan, sepatu, tas, mainan, semuanya bersifat tidak likuid, alias tidak mudah untuk diuangkan. Berbeda dengan deposito, reksa dana, emas hingga saham yang bisa mudah dicairkan, tetapi barang koleksi disesuaikan dengan banyaknya minat si pembeli barang koleksi tersebut, barang koleksi sangat bergantung pada pembelinya.

So, bukan berarti barang koleksi tidak boleh dijadikan investasi, hanya saja, disesuaikan dengan keadaan keuangan kita. Jangan hanya karena barang koleksi itu keuntungannya di masa depan signifikan, terus kita menginvestasikan sebagian besar uang kita, atau bahkan semuanya ke dalam barang koleksi.

So bukan begitu cara berinvestasinya, tapi sesuaikan dulu, penuhi dulu seluruh kebutuhan primer atau kebutuhan pokok kita, seperti makan, transportasi, dana darurat, paket internet dan lain-lainnya, baru mengalokasikan uang setidaknya 10% dari pendapatan kita, untuk diinvestasikan pada barang koleksi.

Cara kedua di halaman berikutnya.

Simak juga Video "Demam Investasi saat Pandemi, Ada yang Untung dan Merugi":

[Gambas:Video 20detik]



2. Perhatikan Cara Merawat Barang Koleksi

Berinvestasi pada barang koleksi perlu diperhatikan juga cara merawatnya. Berbeda dengan berinvestasi pada instrumen pasar modal tidak memerlukan perawatan, yang kita perlukan tujuan keuangan dan pengetahuan semata dalam mengelola investasi kita.

Namun jika bicara berinvestasi pada barang koleksi diperlukan juga pengetahuan tambahan tentang bagaimana cara kita merawatnya, karena beda barang koleksi beda perawatannya, tentu kita harus mengetahuinya, mulai dari cara menyimpannya, cara membersihkannya.

Apabila barang koleksi tersebut kita pakai sekaligus dijadikan sebagai instrumen investasi juga, tentu kita tidak mau kan barang yang sifatnya eksklusif tersebut, ada dalam jumlah terbatas, saat kita jual kembali justru kehilangan nilai investasinya. So sayang banget kan?

Hal-hal seperti ini juga dibahas lho di kelas-kelas dan workshop Perencana Keuangan. Bila berminat ingin belajar perencanaan keuangan sendiri bisa mengikuti workshop basic financial planning, info bisa dibuka di sini.

Kamu juga bisa melakukannya dengan belajar perencana keuangan bersertifikasi secara online secara mandiri (self study), mudah, terjangkau dan bisa belajar sesuai waktu kita. Untuk info-info kelas secara online (self study) baik yang gratisan ataupun biaya terjangkau sekali, bisa dilihat di sini.

Di artikel berikutnya kita akan bahas lebih detail lagi hal-hal apa yang harus diketahui bila ingin berinvestasi pada barang koleksi. Stay tuned.


Hide Ads