Hidup sebagai generasi sandwich memang tidak mudah, apalagi bagi yang baru menikah. Para generasi tersebut harus pintar-pintar mengatur uang agar seluruh kebutuhan dapat terpenuhi.
Generasi sandwich merupakan sebutan bagi seseorang yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tua, diri sendiri, dan anaknya. Meskipun berat, Content creator & Co-Founder Thirty Days of Lunch Podcast Fellexandro Ruby mengatakan ada sejumlah cara untuk mempermudah generasi sandwich yang baru menikah dalam mengatur keuangan mereka.
"Banyak dari kita, mungkin generasi sebelumnya atau orang tua kita tidak baik dalam literasi keuangan maka kebawa sampai sekarang," kata Fellexandro saat menjadi pembicara di DANA VIRTUAL EXPERT TALKS dengan tema 'Merdeka Finansial Dari Sekarang', Jumat (17/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan langkah pertama yang mesti dilakukan oleh generasi sandwich yang sudah menikah adalah menjalin komunikasi dengan orang tua dan pasangan. Membangun komunikasi dengan baik merupakan hal penting yang perlu dilakukan agar pengelolaan keuangan generasi sandwich bisa maksimal.
Jika komunikasi telah terbangun, maka mulai analisis setiap kebutuhan dari kedua sisi. Dari situ baru membuat skenario agar seluruh kebutuhan dapat terpenuhi. "Ketika sudah keluar itung-itungannya, baru kita buat skenario untuk menghitung agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi," katanya.
![]() |
Jika semuanya telah teranalisis, maka langkah selanjutnya memaksimalkan aset yang ada. Usahakan aset yang dimiliki bisa membantu menambah pemasukan atau paling tidak mengurangi beban finansial generasi sandwich.
"Harus memanfaatkan aset secara maksimal. Ngobrol sama orang tua untuk memaksimalkan aset dan menambah pemasukan tambahan," katanya.
Langkah selanjutnya yakni memaksimalkan pendapatan. Untuk memaksimalkan pendapatan bisa dilakukan dengan cara menciptakan double income atau mencari tambahan pemasukan.
Menurutnya, untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan cepat caranya cukup mudah. Setiap orang bisa mulai dari apa yang menjadi keahlian mereka. Dengan kekuatan yang dimiliki, Fellexandro yakin setiap orang akan dengan mudah untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
"Saya percaya akhirnya, jalan tercepat dan termudah adalah cari apa yang sesuai dengan strength kita dulu," katanya.
Sebagai contoh, ketika seseorang memiliki kemampuan untuk meng-coding maka kemampuan tersebut bisa digunakan untuk bekerja di perusahaan teknologi. Lalu kemampuan tersebut bisa diajarkan kepada orang-orang. Dari situ lah, maka bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan cepat yakni dari bekerja suatu perusahaan dan mengajar.
"Mengetahui kekuatan yang dimiliki maka orang-orang secara tidak langsung bisa mengakui dengan keahlian yang kita miliki. Ada yang memvalidasi kita jago di situ," katanya.
Ia menambahkan ketika kekuatan atau keahlian yang dimiliki telah diketahui, maka bisa menciptakan audiens tersendiri. Dari audiens itulah maka peluang-peluang lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan semakin terbuka.
Sejalan dengan itu, Investment Storyteller & Co-Founder Ternak Uang Felicia P. Tjiasaka yang hadir di acara tersebut mengingatkan ketika sudah memiliki penghasilan tambahan dan pendapatan yang dimiliki berlebih maka tidak ada salahnya sebagian dananya dialokasikan untuk investasi.
"Fokusnya meningkatkan income. Atau secara horizontal seperti mengembangkan hobi (untuk mendapatkan penghasilan tambahan). Semakin tinggi, harusnya yang bisa ditabung lebih banyak," tutupnya.
(ncm/ega)