Yuk, Berkenalan dengan Reksa Dana

Yuk, Berkenalan dengan Reksa Dana

Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance
Selasa, 13 Sep 2016 13:32 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Tidak semua orang paham investasi. Sebagai investor pemula, tentu orang mencari produk investasi yang aman dan mudah dijangkau baik secara nominal maupun persyaratannya.

Reksa dana mungkin bisa menjadi pilihan awal bagi investor pemula yang ingin menanamkan investasinya. Sebagai langkah awal, investor harus paham bahwa berinvestasi adalah menyisihkan sebagian dana kita untuk dikelola di instrumen investasi tertentu dengan harapan dana yang kita tanamkan akan mengalami kenaikan di kemudian hari. Ingat, buka serta-merta harta kita berlipat ganda dalam jangka waktu yang singkat.

Perencana Keuangan Aidil Akbar berpandangan, reksa dana merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang cocok untuk pemula. Selain syaratnya mudah, berinvestasi di reksa dana cukup terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, banyak Manajer Investasi (MI) atau bank yang menyediakan reksa dana dengan modal awal minimum Rp 100.000.

Dengan nominal yang cukup terjangkau, diharapkan anak muda atau investor pemula bisa dengan mudah menyisihkan sebagian dananya untuk diinvestasikan.

Cukup datang ke bank atau perusahaan sekuritas atau Manajer Investasi (MI), masyarakat bisa mulai berinvestasi reksa dana.

Apa saja syaratnya?

"Yang diperlukan untuk buka reksa dana itu ID/KTP, NPWP, yang belum punya NPWP yang masih anak kuliahan selama dia punya KTP itu bisa nebeng NPWP orang tuanya, selama punya KTP sudah bisa invest reksa dana," jelas Aidil saat menyambangi kantor detikcom akhir pekan lalu.

Kenapa pilih reksa dana?

Menurut Aidil, produk reksa dana dinilai lebih mudah dijangkau masyarakat umum. Biasanya, investor pemula itu masih takut atau khawatir dananya ditempatkan di sebuah instrumen investasi. Dengan modal yang minim, kekhawatiran dananya hilang bisa teratasi.

"Ke deposito boleh tidak? Boleh saja tapi minimum deposito Rp 2,5 juta bahkan ada bank yang Rp 7-8 juta, jadi nominal besar, tidak semua orang bisa buka dengan nominal segitu, terus bunga depostio tidak terlalu besar, paling 5% potong pajak dapat net 4%, tidak terlalu besar, itu kenapa alasan orang tidak pilih deposito," jelas dia.

Sementara untuk reksa dana, Aidil menyebutkan, rata-rata imbal hasil atau return reksa dana biasanya di atas bunga deposito. Besaran return reksa dana berbeda-beda tergantung jenis reksa dana. Untuk reksa dana saham bisa di atas 16% atau bisa sampai 20% setiap tahunnya.

Sementara untuk reksa dana pendapatan tetap, rata-rata imbal hasil mencapai 7-12% per tahun. Sedangkan reksa dana campuran imbal hasil yang didapat rata-rata 16-17% per tahun dan reksa dana pasar uang 6-7% per tahun.

"Itu kenapa reksa dana lebih digemari dan ditawarkan ke banyak orang untuk djadikan tempat investasi," ucap Aidil.

Dalam kesempatan berbeda, Head of Research PT Infovesta Utama, Edbert Suryajaya, mengungkapkan dalam berinvestasi tentu kita harus memastikan jika dana yang kita tanamkan berada di tempat yang aman.

Reksa dana tentu merupakan produk investasi yang aman arena dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang tentu harus memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kita sebagai investor menitipkan dana kita yang kita anggap piawai di investasi, namanya MI, mereka (MI) tidak sembarangan, untuk jadi MI harus ada standar, izin sebagai MI, mereka yang mengelola uang kita, maka itu harus punya izin," jelas dia.

"Karena tidak semua investor paham betul soal investasi. Tidak semua investor punya waktu dan informasi yang cukup, makanya dananya kita titipkan ke yang punya waktu dan profesional yaitu MI, jadi reksa dana, instrumen investasi paling pas untuk pemula," ujar Edbert.

Hal lain, kata Edbert, dalam berinvestasi, investor juga harus paham bahwa selalu ada risiko dalam berinvestasi. Semakin besar imbal hasil atau return yang didapat, maka semakin tinggi pula risikonya. Istilahnya high risk high return.

"Jadi jangan lupakan high risk high return. Pada dasarnya investasi itu, ketika kita menaruh dana di suatu tempat, kita bisa tidur nyenyak," pungkasnya.

Baca juga: "Investasi di Sini Sudah Untung 36% dari Awal Tahun" (drk/ang)

Hide Ads