Jangan Salah Pilih! Ini Bedanya Investasi Saham, Forex dan Kripto

Jangan Salah Pilih! Ini Bedanya Investasi Saham, Forex dan Kripto

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 27 Des 2021 16:38 WIB
Ilustrasi THR
Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho

Forex

Meski saham sudah ada lebih lama, pasar forex ternyata merupakan pasar yang paling likuid dengan volume transaksi harian US$ 6,6 triliun menurut Bank for International Settlements (BIS) tahun 2019. Forex adalah singkatan dari foreign exchange atau perdagangan valuta asing. Dalam pasar forex, trader akan memperdagangkan sepasang mata uang (forex pairs). Misalnya, AUD/USD, USD/JPY, dan seterusnya.

Biasanya, pasangan forex utama (major currency pairs) adalah pasar yang paling likuid. Bagi trader, terdapat beberapa keuntungan pasar forex yang bisa memaksimalkan peluang profit mereka di antaranya fasilitas leverage dan sesi perdagangan overlap.

Pasar forex memang terbuka selama 24 jam sehari, 5 hari seminggu, tetapi jam perdagangan ini terbagi-bagi pada beberapa sesi perdagangan di seluruh penjuru dunia. Empat sesi perdagangan utama yaitu New York, London, Sydney, dan Tokyo. Ketika dua sesi terbuka pada jam yang sama, maka aktivitas trading akan semakin aktif dan pasar semakin likuid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aset Kripto

Aset ini adalah mata uang digital berbasis blockchain yang dapat dibuat oleh perusahaan, individu, atau bahkan bank. Tujuan utama dari adanya aset kripto adalah untuk mendesentralisasikan sistem keuangan dengan menghilangkan perantara. Di Indonesia, aset kripto bukan untuk menggantikan mata uang negara (fiat), dan regulasi terkait perdagangan aset kripto pun masih berbeda-beda di tiap negara. Jadi, aset kripto masih lebih banyak digunakan untuk sarana mengelola modal dibanding alat
pembayaran.

Seperti saham, ada dua tipe pengguna aset kripto; investor yang membeli suatu mata uang kripto dan menahan kepemilikannya untuk periode yang lama, dan trader yang secara aktif mentransaksikan mata uang kripto untuk mendapat keuntungan dari volatilitas pasar. Dibandingkan dengan forex dan saham, volatilitas pasar kripto jauh lebih tinggi.

ADVERTISEMENT

Namun, hanya beberapa mata uang kripto yang memiliki likuiditas tinggi, umumnya yang sudah sangat populer seperti Bitcoin dan Ethereum. Selain itu, pasar kripto terbuka setiap saat. Sentimen terhadap pasar aset kripto cenderung bertitik berat pada faktor ekonomi mikro. Misalnya cuitan Elon Musk beberapa waktu lalu yang kemudian mendorong harga Bitcoin mencapai puncak. Tetapi ketika cuitan dari pendiri Tesla tersebut berbalik arah, harga Bitcoin jatuh, bahkan menyeret koin-koin lainnya.


(das/ara)

Hide Ads