Beberapa waktu ke belakang, mata uang dolar Amerika Serikat (AS) begitu mendominasi seluruh mata uang dunia. Rupiah pun ikut terhantam, hingga beberapa kali sempat menyentuh level Rp 15.000, meski akhirnya turun lagi.
Mengutip data RTI, Minggu (17/7/2022), dolar AS berada di level Rp 14.883. Artinya mata uang rupiah sudah keluar dari zona Rp 14.900.
Namun Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi pada perdagangan hari ini, Senin (18/7/2022), mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp 14.980-Rp 15.030.
Meski mata uang Garuda masih berada di bawah tekanan, bukan berarti tidak ada peluang investasi. Ada beberapa peluang investasi yang mungkin masih bisa berpotensi cuan di tengah penguatan dolar AS.
Melansir laman Sikapi Uangmu dari OJK, investor masih bisa memanfaatkan momentum di tengah pelemahan nilai tukar. Berikut daftar instrumen investasi yang masih bisa dilirik.
1. Berinvestasi di Saham dan Reksa Dana
Pelemahan rupiah secara tidak langsung memberikan dampak negatif ke kondisi keuangan masyarakat akibat peningkatan harga di pasar terutama untuk produk impor. Namun, di sisi lain momentum ini bisa menjadi kesempatan untuk mulai berinvestasi, yaitu melalui saham dan reksa dana. Jika pelemahan kurs juga diikuti dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal, maka sebenarnya saat ini adalah momentum yang tepat untuk berinvestasi karena harga instrumen investasi yang juga turun.
Investor bisa mulai berinvestasi dengan membeli saham atau reksa dana saat harga instrumen tersebut turun, lalu menjualnya kembali saat nilai tukar Rupiah dan IHSG kembali menguat dan harga instrumen investasi terkoreksi.
2. Membeli Emas
Bila investor ingin mencari investasi yang menguntunkan dalam jangka panjang, emas merupakan salah satu instrument yang bisa diandalkan. Walaupun kurs rupiah melemah, harga emas tetap stabil. Naik turunnya harga emas memang tidak dapat diprediksi, mungkin saja saat rupiah melemah harga emas naik dan mungkin saja sebaliknya. Namun, perubahan harga emas lebih stabil dibanding naik turunnya harga saham.
Emas dianggap menjadi pilihan investasi tepat dan aman saat rupiah melemah. Namun investasi emas termasuk investasi jangka panjang, yang berarti kalian baru bisa merasakan keuntungannya jika sudah berinvestasi di instrumen ini lebih dari lima tahun.
3. Menabung di Surat Utang Negara (SUN)
Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya menerbitkan surat utang bagi investor ritel melalui Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Hanya dengan Rp 5 juta, kalian bisa berinvestasi di ORI. SUN adalah jenis investasi aset yang tidak bergantung terhadap kurs dolar. SUN merupakan instrumen investasi yang tepat di tengah penurunan kurs rupiah saat ini. Selain memiliki return yang lebih besar daripada deposito, SUN juga memiliki keunggulan dari sisi keamanan karena risiko yang lebih minim dibandingkan obligasi korporasi, saham, dan reksa dana.
Simak Video "Gesture Jokowi Saat Tahu Izin Investasi di RI Berbulan-bulan"
[Gambas:Video 20detik]
(das/das)