Sabar Ya, Bunga KPR BTN Turun 3 Bulan Lagi

Sabar Ya, Bunga KPR BTN Turun 3 Bulan Lagi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 27 Jul 2019 09:03 WIB
1.

Sabar Ya, Bunga KPR BTN Turun 3 Bulan Lagi

Sabar Ya, Bunga KPR BTN Turun 3 Bulan Lagi
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah diturunkan 25 bps menjadi 5,75%. Penurunan dilakukan setelah BI menahan bunga acuan selama 8 bulan.

Setelah pemangkasan bunga ini, perbankan akan mulai mengikuti penurunan bunga kredit termasuk bunga kredit pemilikan rumah (KPR). Salah satunya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau dikenal dengan BTN.

Rencananya, BTN bakal memangkas suku bunga KPR dalam kurun waktu 3 bulan ke depan. Mau tahu informasi selengkapnya? Baca di sini:

Direktur BTN, Mahelan Prabantarikso menjelaskan meskipun BI sudah menurunkan bunga acuan, namun tak serta merta bunga kredit perbankan langsung ikut turun dan dibutuhkan waktu beberapa bulan ke depan.

"Biasanya (penurunan bunga KPR) dalam jangka waktu 3 bulan," kata Mahelan di Menara BTN, Jakarta, Jumat (26/7/2019).

Dia mengungkapkan nantinya penurunan bunga KPR ini akan berlaku untuk nasabah baru dan nasabah KPR yang sudah masuk dalam floating rate atau suku bunga mengambang.

Setelah BI rate diturunkan, BTN juga akan melakukan penurunan bunga deposito. Langkah ini dilakukan agar biaya dana perseroan turun dan bank bisa mendapatkan pendapatan bunga yang lebih maksimal.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama BTN, Maryono menjelaskan saat ini memang banyak tantangan di bisnis BTN akibat suku bunga acuan yang pada semester I belum diturunkan. Hal ini menyebabkan biaya dana bunga di perseroan meningkat. "Ini pengaruh ke ke bisnis, tapi masih tetap sustain dan masih ada dampak ke likuiditas dan profitabilitas," kata Maryono.

Dia menjelaskan biaya dana ini juga menyebabkan net interest income (NII) BTN mengalmai penurunan. "Karena di awal ada 5 kali bunga acuan naik dan dipertahankan. Tapi kita tidak menaikkan bunga kredit, sehingga pendapatan bunga kita tetap (tak bertambah)," jelas dia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan dengan penurunan bunga yang dilakukan oleh BI, ke depannya akan diikuti oleh penurunan suku bunga kredit di perbankan nasional.

Perry mengungkapkan dari data BI sejak Mei tahun lalu hingga Juni 2019 suku bunga kredit pada perbankan sudah turun 23 bps. Diikuti dengan suku bunga dana pihak ketiga (DPK) meskipun tidak terlalu besar, sejak tahun lalu sudah 15 bps," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, pekan lalu.

Dia mengatakan kredit hingga periode tengah tahun telah tumbuh 11,1%. Menurut Perry hal tersebut sudah mencerminkan meskipun BI beberapa waktu menaikkan dan menahan suku bunga namun likuiditas di perbankan tetap bertambah. BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama untuk meningkatkan efisiensi pada perbankan.

"Itu jadi memperjelas, kenapa suku bunga kredit turun, ke depan apakah akan turun? Iya jelaslah, kan suku bunga acuan kita turun, likuiditas terus kami tambah dan kami yakin suku bunga kredit akan turun dan ini akan segera mendorong pertumbuhan kredit," jelas dia.

Perry mengungkapkan, biasanya setelah bunga acuan BI turun maka transmisi bunga deposito dan bunga kredit akan segera berjalan. Apalagi dengan penurunan giro wajib minimum (GWM) sebesar 0,5% untuk bank umum konvensional dan bank syariah akan menambah likuiditas Rp 26,5 triliun.

"Harusnya bisa lebih cepat penurunan bunga deposito maupun bunga kredit," ujarnya.

Hide Ads