Sama dengan Jonggol, wilayah Kalimantan juga memiliki kelebihan dan kekurangan untuk jadi ibu kota baru. Kelebihannya Kalimantan ibarat kertas yang masih kosong, sehingga lebih mudah untuk memulai sesuai tujuan yang diinginkan.
"Warisan beban dan masalah perkotaan di Jabodetabek bisa dihindari karena semua mulai dari nol. Perencanaan bisa dibuat lebih ideal dan optimal," terangnya.
Selain itu, pemerintah akan lebih leluasa dalam hal penguasaan lahan. Kontrol pemerintah akan lebih kuat jika lahannya belum terlalu liar dimiliki pihak swasta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Efek trickle down economy untuk daerah sekitar Lokasi Ibukota di Kalimantan akan positif apabila dilakukan dengan benar," tambah Siibarani.
Tapi Kalimantan juga memiliki kekurangan seperti permasalahan lintas pulai. Akan terbilang sulit dalam hal logistik untuk pengadaan bahan dan SDM ahli pembangunan.
Selain itu tentunya secara psikologis resistensi untuk pindah ke lokasi sejauh itu akan tinggi di awalnya. Biaya transportasi akan lebih mahal karena harus via kapal udara atau laut.
Pengadaan Sumber Daya Manusia (SDM) pendukung di kota-kota Kalimantan relatif kurang siap dibandingkan Jabodetabek.
"Kondisi lahan yg dipilih seandainya bersinggungan dengan hutan lindung, jika tidak diterapkan prinsip proteksi lingkungan yang baik, berpotensi mengundang kritik besar dari mata internasional," terangnya.
Untuk kondisi lahan, jika berada di lahan gambut juga akan memberikan kendala. Namun kelebihan dan kekurangan itu juga tergantung dari kota di Kalimantan yang akan dipilih nantinya.
Halaman Selanjutnya
Halaman