Masyarakat akan tetap kesulitan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) meskipun uang muka atau down payment (DP) turun sebesar 5%. Hal itu diungkapkan pengembang yang tergabung dalam Real Estat Indonesia (REI).
"(Bunga bank sekarang) sangat memberatkan (masyarakat melakukan kredit rumah)," kata Sekjen REI Totok Lusida saat dihubungi detikcom, Minggu (22/9/2019).
Yang memberatkan masyarakat, menurut dia karena selisih bunga bank cukup jauh dengan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 5,25%. Sementara kata dia rata-rata bunga bank masih di atas single digit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi itu lah yang dia nilai membuat orang menganggap bunga bank terlalu tinggi. Sebenarnya, menurut Totok, tingginya bunga bank sangat relatif. Bila kondisi ekonomi sedang bagus, tingginya bunga bank tidak terlalu masalah.
"Kalau bunga bank itu relatif ya. Dulu waktu bunga bank 17% kita juga bisa jalan, asal ekonominya jalan," sebutnya.
(toy/ang)