Terdampak Corona, Pengusaha Properti Minta Perhatian Pemerintah

Terdampak Corona, Pengusaha Properti Minta Perhatian Pemerintah

Soraya Novika - detikFinance
Kamis, 14 Mei 2020 16:39 WIB
Pertumbuhan harga harga hunian mewah di Jakarta pada kuartal II 2013 terus meningkat. Menurut Indeks Residensial yang dikeluarkan Jones Lang LaSalle Asia Pasifik, pertumbuhan harga hunian mewah di Jakarta melebihi Beijing.
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto

Sekretaris Jenderal Apindo Eddy Hussy menambahkan bahwa bila kontribusi properti bisa ditingkatkan minimal menjadi 8% saja, maka pengaruhnya akan sangat besar sekali bagi pergerakan ekonomi Indonesia secara menyeluruh.

"Kalau kita bisa jangankan 23% sampai 8% saja kontribusinya ke PDB, saya rasa akan sangat dahsyat ya pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan itu memang harus kita sama-sama dorong, sama-sama kerja keras, pertumbuhan itu bisa seperti negara-negara di Asia lainnya, tentu ini segala regulasi, kemudahan dan lain-lain itu harus segera diterapkan di lapangan, sehingga itu menjadi suatu dorongan yang baik," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Bidang Properti Apindo Sanny Iskandar di sisi lain menyampaikan bahwa keberlangsungan usaha properti dalam kondisi pandemi juga akan sangat berimbas pada persoalan ketenagakerjaan. Jika industri properti dan industri ikutannya terganggu, maka kurang lebih sekitar 30 juta pekerja yang berpotensi akan terdampak berdasarkan hasil kajian terbatas Kadin Apindo dan REI.

"Belum lagi ditambah dengan sektor informal yang juga ikut terdampak seperti sewa kontrakan dan warung-warung untuk para pekerja lapangan. Jadi kita semua harus berupaya agar industri properti ini jangan sampai terganggu karena ada 30 jutaan pekerja yang berpotensi terdampak. Ini khan jumlah yang sangat besar dan tidak main-main," kata Sanny.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, industri properti Indonesia dinilai masih memiliki peluang untuk berkembang jika diberikan porsi yang seimbang oleh pemerintah. Porsi seimbang yang dimaksud oleh Kadin, Apindo dan REI adalah kebijakan yang terintegrasi untuk pendanaan, perijinan dan pertanahan, perpajakan, kepemilikan properti, dan lain sebagainya.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

(ara/ara)

Hide Ads