Jangan Asal Mau KPR, Cek Dulu Tips Ini Sebelum Beli Rumah

Jangan Asal Mau KPR, Cek Dulu Tips Ini Sebelum Beli Rumah

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 15 Sep 2020 17:10 WIB
Pameran Indonesia Property Expo (IPEX) sukses digelar. Sebanyak 600 rumah ditawarkan. Pameran ini juga diikuti lebih dari 167 pengembang.
Foto: Muhammad Ridho

3. Investasikan dana Anda untuk DP rumah

Jika memang pembelian rumah ditargetkan dalam satu hingga tiga tahun ke depan, maka simpanlah dana tabungan pembelian rumah di instrumen investasi rendah risiko dan memiliki imbal hasil tetap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hindari penempatan dana di instrumen tinggi imbal hasil dan tinggi risiko, karena jangka waktu menabung Anda cenderung pendek. Risiko pasar yang terjadi dalam waktu dekat tentu bisa saja mempengaruhi imbal hasil investasi Anda.

4. Pastikan cicilan rumah per bulan tak melebihi 35% penghasilan

ADVERTISEMENT

Bank atau lembaga pemberi kredit mungkin saja menyetujui pengajuan KPR dengan nominal cicilan 50% dari penghasilan bulanan. Akan tetapi cicilan rumah yang ideal maksimal adalah 35% dari penghasilan.

Alasannya agar kita tidak perlu mengurangi pengeluaran terkait kebutuhan pokok sehari-hari, asuransi, maupun investasi untuk dialokasikan ke dalam cicilan.

5. Keluarga dan Anda harus tetap terlindungi

Risiko kematian bisa menimpa siapa saja, termasuk Anda yang tengah mencicil rumah. Tidaklah bijak bagi kita untuk meninggalkan warisan berupa utang pada keluarga tercinta kita.

Oleh karena itu, mereka yang memiliki utang, wajib terlindungi dengan asuransi jiwa. Setiap KPR umumnya dilengkapi dengan iuran asuransi jiwa guna memitigasi risiko meninggalnya debitur. Namun apa jadinya, jika seseorang tak hanya memiliki utang KPR melainkan juga ada utang cicilan mobil, kartu kredit, dan lain sebagainya.

Manfaat dari asuransi jiwa sejatinya tidak hanya berguna untuk melunasi warisan utang dari debitur. Melainkan juga bisa bermanfaat untuk biaya hidup keluarga yang ditinggal.

6. Tidak terburu-buru mempercepat pelunasan

Jika Anda berniat mengajukan KPR di bank konvensional, ketahuilah bahwa akan ada biaya penalti pelunasan dipercepat yang akan muncul. Lain halnya dengan KPR syariah.

Melunasi cicilan utang di awal waktu bukan hanya memaksa Anda keluar uang lebih banyak. Melainkan juga bisa membuat Anda kekurangan likuiditas atau aset lancar. Pahamilah dalam kesehatan finansial, jumlah aset lancar yang ideal adalah 15% hingga 20% dari total kekayaan bersih.

Keberadaan rumah baru tentu saja akan menambah nilai aset Anda yang mana akan mempengaruhi nilai kekayaan bersih. Semakin tinggi kekayaan bersih Anda, maka semakin besar pula aset lancar yang harus dimiliki.



Simak Video "Perhatikan Ini Sebelum Beli Rumah Second"
[Gambas:Video 20detik]

(zlf/zlf)

Hide Ads