Dihubungi terpisah, Atun yang merupakan pengelola kos di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat mengatakan, dirinya juga memberi keringanan untuk iuran kos. Khususnya untuk penghuni yang sedang mudik, dan meninggalkan kamar kosnya dalam waktu yang cukup lama.
"Kalau lagi nggak ditempati dipotong Rp 300.000. Kan di sini Rp 1,4 juta/bulan, dikurangi Rp 300.000 jadi Rp 1,1 juta/bulan kalau nggak ditempati, tapi masih ada barang," jelas Atun kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, keringanan itu hanya diberikan selama pandemi. "Ini keringanannya saat pandemi saja, sebelum pandemi dipakai atau nggak tetap bayar normal Rp 1,4 juta/bulan. Ini keringanan dari kos karena pandemi," tuturnya.
Ia mengatakan, saat ini kos-kosannya hanya terisi 13 kamar dari total 25 kamar, sehingga ada yang kosong sebanyak 12 kamar. Padahal, sebelumnya kos-kosannya itu selalu penuh, atau hanya kosong sedikit dan tak lama. Namun, kini mencari penghuni kos baru pun sulit.
"Biasanya sebelum COVID-19 paling kosong 3-5 kamar, itu pun kosong paling hanya 1-2 bulan. Kalau sekarang ini parah banget, yang nyari pun nggak ada. Ada cuma nanya-nanya doang ya sudah, terus pulang," tandasnya.
(vdl/ara)