Cerita Pemilik Kos Kasih Keringanan Biaya ke Penghuni Selama Pandemi

Cerita Pemilik Kos Kasih Keringanan Biaya ke Penghuni Selama Pandemi

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 02 Feb 2021 14:24 WIB
ilustrasi kamar
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Pandemi COVID-19 turut berimbas pada bisnis kos-kosan, terutama yang berlokasi di Ibu Kota. Kondisi perekonomian yang sulit selama pandemi membuat beberapa pemilik kos memberi keringanan bagi penghuni, misalnya berupa keringanan waktu, atau potongan biaya sewa.

Pemilik kos memberikan keringanan karena penghuninya sedang mengalami keterlambatan gaji di tempat kerjanya. Rita misalnya, pemilik kos di kawasan Tomang, Jakarta Barat yang memberikan keringanan waktu kepada penghuni kos untuk membayar sewa bulanan.

"Kalau nunggak bayar sewa sih nggak, paling jadi mundur saja. Paling (keringanan) waktu saja sampai waktu mereka gajian," kata Rita kepada detikcom, Selasa (2/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ada juga penghuni kos yang terkena dampak pengurangan karyawan. Penghuni kos itu saat ini memilih tinggal satu kamar berdua dengan temannya di kos milik Rita tersebut.

"Sekarang sih ada yang kena pengurangan karyawan juga. Jadi ada anak yang kena dampak ini jadi pindah satu kamar dengan temannya di kos saya," tutur dia.

ADVERTISEMENT

Rita mengaku, dirinya tak pernah menaikkan biaya sewa kos sejak awal didirikan. Padahal, total pendapatan dari sewa kosnya tak cukup memenuhi pengeluaran bulanan jika hanya bergantung pada usahanya itu. Namun, ia juga tak tega menaikkan biaya sewa kos di saat perekonomian sulit selama pandemi.

"Sejak awal sampai sekarang saya nggak pernah menaikkan uang kos. Nggak tega mau menaikkannya," ungkap Rita.

Di sisi lain, ia harus menanggung beban iuran air dan listrik bulanan di kos-kosannya yang membengkak selama pandemi.

"Air agak naik ya tagihannya, listrik juga agak naik, karena kan air saya sedot pakai motor air. Antara 15 -20%. Kalau dihitung untuk keperluan kos saja nggak masalah, tapi karena pendapatan kos untuk kebutuhan keluarga sehari-hari, nggak bohong kalau nggak mencukupi, karena kapasitas kamar saya juga nggak banyak," urainya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Lihat Video: Kasus Corona di Indonesia Tembus 1 Juta, Menkes: Pandemi Ini Serius

[Gambas:Video 20detik]



Dihubungi terpisah, Atun yang merupakan pengelola kos di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat mengatakan, dirinya juga memberi keringanan untuk iuran kos. Khususnya untuk penghuni yang sedang mudik, dan meninggalkan kamar kosnya dalam waktu yang cukup lama.

"Kalau lagi nggak ditempati dipotong Rp 300.000. Kan di sini Rp 1,4 juta/bulan, dikurangi Rp 300.000 jadi Rp 1,1 juta/bulan kalau nggak ditempati, tapi masih ada barang," jelas Atun kepada detikcom.

Menurutnya, keringanan itu hanya diberikan selama pandemi. "Ini keringanannya saat pandemi saja, sebelum pandemi dipakai atau nggak tetap bayar normal Rp 1,4 juta/bulan. Ini keringanan dari kos karena pandemi," tuturnya.

Ia mengatakan, saat ini kos-kosannya hanya terisi 13 kamar dari total 25 kamar, sehingga ada yang kosong sebanyak 12 kamar. Padahal, sebelumnya kos-kosannya itu selalu penuh, atau hanya kosong sedikit dan tak lama. Namun, kini mencari penghuni kos baru pun sulit.

"Biasanya sebelum COVID-19 paling kosong 3-5 kamar, itu pun kosong paling hanya 1-2 bulan. Kalau sekarang ini parah banget, yang nyari pun nggak ada. Ada cuma nanya-nanya doang ya sudah, terus pulang," tandasnya.

(vdl/ara)

Hide Ads