Potong Gaji-Dirumahkan
Selain di kos-kosan miliknya, Jamil yang juga menjabat sebagai Ketua RT 10 RW 05 di kawasan tersebut mengatakan, pemilik kos lain di wilayah tersebut juga mulai ditinggalkan penghuninya. Banyak penghuni kos yang merupakan karyawan mal dan restoran mengalami pemotongan gaji sampai dirumahkan, sehingga memilih tak lagi melanjutkan sewa kos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di tempat-tempat lain yang terima gaji setengah kebanyakan mereka pilih mudik daripada ngutang di kos," kata Jamil.
"Kos di belakang tempat saya juga ada 12 kamar, yang terisi sekarang cuma setengahnya. Di situ kebanyakan karyawan di mal dan restoran itu, karena mal terbatas dan restoran banyak yang tutup, akhirnya mereka pulang, nggak kos lagi, karena kebanyakan dirumahkan untuk saat ini," sambung dia.
Dihubungi terpisah, Rachmatunissa yang pernah menjadi penghuni kos-kosan milik Jamil mengaku memilih tak melanjutkan sewa karena saat ini bekerja dari rumah.
Padahal, ia sendiri sudah 8 tahun menjadi penghuni di kos milik Jamil. Ia mengaku sedih ketika harus meninggalkan kos yang telah menjadi rumah keduanya itu.
"Saya saja 8 tahun ada kali di sini, ini kos terlama, terbetah, dan terakhir. Dalam beberapa bulan ini bertubi-tubi banyak yang cabut. Biasanya, kalau ada yang cabut nggak lama sudah terisi lagi. Saya dulu malah mengincar kos ini dari masih ada orangnya, sudah saya teror melulu Ibu kos supaya kalau kosong langsung buat saya. Wajar jadinya agak baper (terbawa perasaan) dan campur aduk perasaan meninggalkan kosan ini," imbuhnya.