Pesanan Sepi, Pembuat Rumah 'Ant Man' Beralih Bikin Sepeda Bambu-Jual Cupang

Liputan Khusus

Pesanan Sepi, Pembuat Rumah 'Ant Man' Beralih Bikin Sepeda Bambu-Jual Cupang

Vadhia Lidyana - detikFinance
Minggu, 28 Feb 2021 21:44 WIB
Ilustrasi Bisnis Maket
Foto: Ilustrasi Bisnis Maket (Istimewa/Dok. Prabu Pratama)

Biasanya, Ronny rata-rata menerima 6 pesanan maket setiap bulannya. Harga setiap pesanan berbeda-beda, untuk ukuran kecil Rp 2,8 juta, ukuran dan desain standar Rp 7-8 juta, bahkan ada yang puluhan juta. Tak hanya itu, ia juga pernah menerima pesanan maket apartemen dengan harga yang ia pasang Rp 120 juta.

Sayangnya, selama hampir setahun pandemi, ia hanya menerima 2 pesanan dengan nilai yang sangat kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah yang kemarin itu cuma Rp 600 ribu dan Rp 700 ribu, bikin diorama anak-anak, interior kecil untuk tugas kuliah, ukurannya juga kecil, A4. Padahal biasanya saya ambil pesanan A4 itu harganya Rp 2-2,5 juta," ujar dia.

Adapun upayanya mencari sumber pendapatan lain ialah membuat prototipe sepeda berbahan dasar bambu. Rencananya, ia akan menjual sepeda itu dengan merek PostPro yang sudah didaftarkan ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.

ADVERTISEMENT

Ronny memang suka bersepeda, dan juga mendapat inspirasi dari para pembuat sepeda bambu di daerah. Sepeda bambunya itu memiliki kelebihan, yakni lebih ringan dibandingkan sepeda biasa.

"Ini buat sepeda bambu. Saya dapat idenya ya karena banyak orang yang naik sepeda. Apa ya yang lagi booming, ini saya kejar. Dan beberapa daerah sudah punya sepeda bambu. Tapi kayaknya Jakarta belum ada, ya sudah saya buat. Dan ini juga sudah saya buat mereknya di HKI, mereknya PostPro. Nanti pertama rencananya saya pasarkan online dulu," tutur dia.

Ronny dengan Prototipe Sepeda Bambu BuatannyaRonny dengan Prototipe Sepeda Bambu Buatannya Foto: Ronny dengan Prototipe Sepeda Bambu Buatannya (Vadhia Lidyana/detikcom)

Rencananya, sepedanya itu akan ia pasarkan di harga Rp 4,5-7,5 juta untuk kerangkanya saja. Sementara untuk sepeda utuh akan ia jual Rp 8-12 juta.

"Jadi saya cari kesibukan lain karena maket nggak ada pesanan, paling itu kerajinan yang saya buat. Ini sepedanya saya buat 1 minggu. Kelebihannya dibandingkan sepeda biasa itu lebih ringan," jelas Ronny.

Tak jauh berbeda, pemilik usaha maket Famous Studio Maket Jakarta Joglo Musanu Fadin (46) juga mengalami penurunan drastis pada pesanan maketnya. Dana simpanannya pun habis untuk bisa bertahan hidup ketika tak ada pemasukan.

"Jadi simpanan juga habis. Karena yang selama ini saya jalanin nggak sesuai, otomatis ambil dari kantong, dan lama-kelamaan tipis juga. Dan orang kerja kan kasihan, dia harus mengirim ke kampung, kerjaan juga terkadang selesai malah nggak diambil-ambil. Otomatis kan tagihannya nggak full," ujar dia.

Bersambung ke halaman selanjutnya.



Simak Video "Melihat Proses Pembuatan Croissant di Nool/Strala Bread Factory"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads