Hunian yang menempel dengan akses transportasi, atau biasa dikenal dengan transit oriented development (TOD) juga mulai digaungkan oleh Indonesia. Beberapa perusahaan pu kini tengah memabangun proyek tersebut.
Mulai dari, PT MRT Jakarta yang mengembangkan konsep kawasan berorientasi transit atau TOD di beberapa stasiun yang ada di fase 1 koridor selatan - utara.
Dikutip dari laman MRT Jakarta Minggu (20/11/2021), dengan konsep kawasan berorientasi transit, PT MRT Jakarta mendorong sejumlah keuntungan bagi masyarakat, mengurangi penggunaan kendaraan, kemacetan jalan, dan polusi udara, pembangunan yang mendukung berjalan kaki serta gaya hidup sehat dan aktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, meningkatkan akses terhadap kesempatan kerja dan ekonomi, berpotensi menciptakan nilai tambah melalui peningkatan nilai properti, meningkatkan jumlah penumpang transit dan keuntungan dari penjualan tiket dan menambah pilihan moda pergerakan kawasan perkotaan.
Baca juga: JRPT Mau Garap Proyek Baru, Begini Bentuknya |
Berikut ini TOD MRT Jakarta fase 1 koridor selatan-utara, mulai dari Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, kawasan Cipete yang mencakup Stasiun Cipete, Stasiun Haji Nawi, Stasiun Blok A, kawasan Blok M termasuk Stasiun Sisingamangaraja, dan Stasiun Dukuh Atas.
Pemerintah DKI Jakarta pun telah memberikan mandat kepada PT MRT Jakarta untuk menjadi operator utama pengelola kawasan TOD di delapan stasiun, yaitu Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Blok M, Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Bundaran Hotel Indonesia.
Selain MRT, salah satu anak usaha perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya (Persero), Tbk yakni PT Adhi Commuter Properti (ADCP) tengah mengembangkan hunian nempel stasiun atau TOD.
Di mana saja lokasinya? Klik halaman berikutnya.