Artis Nirina Zubir menjadi korban mafia tanah. Mantan asisten rumah tangga (ART) telah merampas enam aset mendiang ibunya dengan nilai Rp 17 miliar.
Sebelum jadi korban mafia tanah, Nirina mendapat peringatan berupa pesan WhatsApp hingga surat kaleng yang isinya agar berhati-hati pada ART itu. Diakui Nirina, mulanya ia tak menghiraukan surat kaleng tersebut.
"Terkadang banyak sekali ada orang-orang yang WhatsApp atau ngirim surat kaleng, bahkan untuk ngasih tahu, istilahnya ini kamu hati-hati deh sama asisten ibu kamu. Tapi kan kita nggak pernah ada pikiran macem-macem, jadi kita nggak pernah pikiran tidak baik terhadap orang lain," katanya dalam acara bertajuk Mengungkap Kiprah Mafia Tanah, Rabu (24/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhirnya, ia mendapat surat kaleng yang menyampaikan informasi bahwa tanah ibunya akan dijual.
"Sampai ada surat kaleng juga bilang, 'Kamu cek deh surat-surat kamu, kemarin itu tanah ibu kamu sudah mau dijual dan itu sudah atas nama dia'. Tapi kok orang makin banyak ya suara-suara kaya gini," ujarnya.
Peringatan itu pun terbukti. Saat kakaknya mengecek ke Kementerian ATR/BPN rupanya sertifikat tanah atas nama ibunya telah berganti nama.
"Akhirnya bener, kakak saya pergi sendiri ke BPN untuk ngecek, jelang berapa hari kemudian, ternyata kita mendapatkan jawabannya bahwa 'Oh ini surat atas nama orang lain, atas nama si mantan asisten ini'," katanya.
Bagaimana nasib aset Nirina? Cek halaman berikutnya.
Simak Video "Nirina Zubir Bicara soal Dilaporkan Balik Dugaan Penyekapan"
[Gambas:Video 20detik]