Nyoman Nuarta Beberkan Asal Muasal Desain Istana IKN Dipilih Jokowi

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 21 Feb 2022 10:22 WIB
Foto: Nandang Astika/detikTravel
Jakarta -

Perancang Kawasan Istana Negara IKN, Nyoman Nuarta mengungkap bagaimana perjalanan desain istana yang digarapnya dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nyoman bercerita awalnya dia hanya diminta menjadi sebagai dewan juri dalam sayembara pertama mendesain kawasan IKN. Saat itu yang meminta adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sekitar tahun 2018-2019. Diakui, saat itu belum ada kesempatan bertemu dengan Jokowi.

"Akhirnya malam-malam saya lari menuju Kuta, saya datang ke situ ketemulah Pak Basuki. Karen dari Ubud ngebut sudah telat. Terus ngomong 'Pak Nyoman saya sudah ngomong dengan Pak Presiden Pak Nyoman dimasukkan sebagai dewan juri'. 'Oh iya terima kasih,' saya bilang," kata Nyoman dalam program Ask d'Boss detikcom.

Kemudian akhirnya Nyoman aktif sebagai dewan juri kawasan IKN di Jakarta. Saat itu yang menang adalah tim arsitek dari Sofian Sibarani. Berjalannya waktu, ternyata desain itu tidak bisa digunakan karena permasalahan perbedaan desain dan kontur tanah di kawasan yang akan dijadikan IKN.

"Menanglah Sibarani itu, saya yang menangkan. Setelah itu kita juga berpikir desainnya cukup bagus. Tetapi ternyata berbeda. Lokasi sekarang itu kontur tanah itu luar biasa itu. Jadi sebagian itu desain awal tidak mungkin diterapkan," ucapnya.

Barulah beberapa lama kemudian, Nyoman mengaku dipanggil oleh Kementerian PUPR untuk berpartisipasi untuk mendesain Kawasan Istana Negara di IKN. Nyoman mengatakan ada 12 desain yang diminta, mulai dari Istana, Gedung DPR, tempat ibadah, dan lainnya.

"Diminta dalam waktu 10 hari," ujarnya.

Dalam sayembara itu, Nyoman mengatakan ada empat arsitek lainnya yang diikutsertakan dan dirinya. Setelah 10 hari berlalu untuk waktu mendesain, dipanggil semua peserta sayembara untuk mempresentasikan desain IKN di hadapan Menteri PUPR dan Dirjen.

"Kita tampilkan dalam bentuk video-video. Tetapi tidak sesempurna itu, karena kita tidak tahun kontur tanahnya seperti apa dan sebagainya. Kita buatlah dengan info yang kita dapatkan. Tanahnya cuma 30 sekian hektar tetapi permintaannya banyak sekali," tuturnya.




(eds/eds)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork