Platform penyedia jasa penginap Airbnb menangguhkan semua operasi di Rusia dan Belarusia. Hal itu diumumkan CEO dan co-founder Airbnb Brian Checky di Twitter Kamis malam.
"Ini berarti bahwa kami akan memblokir kalender dari menerima pesanan baru di kedua negara sampai pemberitahuan lebih lanjut. Kami juga akan membatasi pengguna di Belarus dan Rusia untuk membuat reservasi baru sebagai tamu," kata juru bicara Airbnb kepada CNBC seperti dikutip detikcom, Jumat (4/3/2022).
Langkah ini mungkin tidak berdampak signifikan pada laba Airbnb. Apalagi, sebagian maskapai telah berhenti terbang ke Rusia.
Pada hari Senin, Airbnb mengatakan akan menawarkan rumah sementara gratis untuk 100.000 pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina. Perusahaan akan mendanai masa inap ini dengan bantuan dari tuan rumah Airbnb dan sumbangan ke Airbnb.org Refugee Fund.
Sementara, beberapa orang memesan penginapan Airbnb di properti Ukraina. Namun, mereka tidak ingin tinggal lantaran hanya ingin membantu tuan rumah di negara tersebut.
Gerakan ini dimulai oleh akun Instagram Quentin Quarantino yang membuat meme di Instagram dengan tujuan untuk amal. Akun ini memiliki lebih dari 898.000 pengikut.
"Kemarin saya berbagi ide untuk mendukung Ukraina dengan memesan kamar untuk disewakan di Airbnb," tulis operator akun tersebut di Twitter, Kamis.
"24 jam kemudian, 100-an orang memesan Airbnb di Ukraina sebagai cara untuk mengirim bantuan keuangan segera kepada orang-orang di daerah yang terkena dampak parah. Pesan-pesan sebagai tanggapan dari tuan rumah sangat menyentuh," lanjutnya.
(acd/dna)