Curhatan Penghuni Rumah Murah Jokowi di Cikarang, Sempat Kena Banjir

Curhatan Penghuni Rumah Murah Jokowi di Cikarang, Sempat Kena Banjir

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Kamis, 23 Jun 2022 14:29 WIB
Kondisi Terkini Proyek Sejuta Rumah
Foto: Kondisi Terkini Proyek Sejuta Rumah (Kholida Qothrunnada/detikcom)
Jakarta -

Pada 2017 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Villa Kencana, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Sejak diresmikan, berdasarkan pantauan detikcom, Kamis (23/6/2022), perumahan yang dikenal sebagai rumah murah Jokowi tersebut tampak sudah ramai dihuni.

Seorang ibu rumah tangga bernama Dian, mengaku telah menempati rumah di perumahan tersebut sejak 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya udah dari tahun 2017 nempatin rumah di sini. Ya bisa dibilang penghuni awal. Tapi, belinnya mah pas 2016. Nah, pas tahu diresmikan pakde Jokowi terus saya langsung nempatin di sini," katanya saat ditemui detikcom, di Villa Kencana Cikarang Kamis (23/6/2022).

Wanita berkacamata itu mengungkapkan, sebelumnya ia mengontrak di daerah Babelan, Bekasi. Ia juga sempat menceritakan awal mula, mengapa dirinya memilih untuk membeli rumah di sana.

ADVERTISEMENT

"Awalnya sih saya iseng nyari muter-muter kan. Pengin punya rumah gitu, walaupun penghasilan nggak seberapa/ Ya terus ketemu rumah subsidi di Cikarang ini. Ngeliat akses nya bagus, gede gitu jalannya. Terus saya baru tahu kalau ini ramai, pas besoknya pakde Jokowi ke sini. Eh jadi kan terkenalnya ya rumah Jokowi. Dulu saya kenalnya rumah murah," ujarnya.

Selain menjadi IRT Dian juga saat ini berjualan ayam bakar dan sejenis makanan catering. Sebelum tinggal di perumahan yang terkenal dengan rumah murah Jokowi ini, Dian mengungkapkan membeli rumah dengan harga pertama perilisan.

"Saya beli di harga awal itu.. Saya lupa pokoknya harga pas awal aja. Kalau harga sekarang saya kurang tahu yah, terakhir dengar tahu kemarin cicilannya kurang lebih Rp 1,2 juta. Di sini banyak sih rumahnya, bloknya banyak ada dari A sampai J kalau nggak salah. Tadinya bloknya masih ada yang tanah.

Ibu 4 anak yang mengaku berasal dari Tanjung Priok itu, menceritakan bagaimana kisahnya sebagai penghuni awal. Bahkan, dirinya sempat mengalami kebanjiran.

"Kalau awal masih sepi banget, belum ada orang jualan. Mulai ramainya pas pertengahan tahun 2017. Saya juga sempat kok jualan di depan Masjid perumahan. Minusnya, saya awalnya ngerasa ini berasa jauh, dari Bekasi atau kemana. Kan kereta atau KRL dulu belum sampai Cikarang. Pernah dulu kita sampai harus tunggu pake kereta diesel kalau mau ke Bekasi atau Jakarta. Pernah ngerasin banjir, kebagian pas hujan 5 tahunan itu.. sekitar tahun 2018. Sampai ada bantuan datang dari pemerintah. Tapi yang parah rumah-rumah yang tahap 1 parah, karena dekat danau," kata Dian.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Ini Syarat Pengajuan KPR dengan BPJS Ketenagakerjaan

[Gambas:Video 20detik]




Dian mengungkapkan, Blok N di mana rumahnya itu berada sudah ramai dihuni. namun Ia mengatakan bahwa tidak sedikit juga yang kosong dan terbengkalai.

"Kalau sekarang mah Blok N udah ramai. Pas ditengok langsung sama pakde Jokowi, orang pada pindah. Ada beberapa yang masih kosong tapi banyakan yang ke isi sih. Tapi emang,ada beberapa rumah yang kosong. Itu kan tadi di depan blok kosong tuh.. banyak rumput. Itu nggak ditinggalin setahu saya. Kadang, ada yang pemilik rumahnya datang, sebulan sekali tapi cuma buat bersihin rumput depan. Orangnya sih katanya kerja di Jakarta, jadi nggak sempat ditinggalin," ungkapnya.

Dian mengaku sudah nyaman tinggal di sini, kerana keadaanya sudah berubah sekarang. Misalnya, punya tetangga yang baik dan akses sekarang bisa lebih mudah.

"Saya udah nyaman di sini, tetangga baik-baik. Males lagi kalau harus beli rumah baru, lingkungan baru. Tapi, panas sih iya.. kalau udah lama jadi terbiasa kok. Sekarang aksesnya bisa lebih mudah.. angkot udah mulai bisa sampai depan gerbang perumahan.. sekarang udah banyak angkot juga. Ada stasiun Cikarang kan KRL cuma 20 menit dari sini, kalau pakai angkot setengah jam. Fasilitas ada masjid pas dari awal," jelasnya.

Dedi, warga yang tinggal di Blok H mengaku ia membeli rumah di sana dari operan kenalannya.

"Saya baru 1 tahun di sini, sengaja ngambil rumah subsidi. Tapi, saya belinya ngambil operan dari teman saya, Rp 20 juta nerusin," katanya.

Pria berkumis berumur 46 tahun itu mengungkapkan, kebanyakan pembeli rumah di sana adalah para bujangan dan orang yang bekerja di sekitar area industri Cikarang

"Di sini setahu saya banyak yang beli bujangan. Kan sekarang kita tahu penghasilannya ya sama bujangan, mungkin ditabung buat beli rumah walaupun subsidi. Tapi, banyak juga yan beli orang yang kerjanya di Jababekea, Lippo, MM21," tambahnya.

Sebagai informasi, deretan rumah yang ada di sana memiliki luas rumah 25 meter persegi, dan luas tanah 60 meter persegi. Rumah itu dilengkapi dua kamar tidur dan satu kamar mandi serta dapur, dan ruang keluarga.


Hide Ads