Ada IKN, GBK hingga Gedung Pemerintah Bakal Disewakan

Ada IKN, GBK hingga Gedung Pemerintah Bakal Disewakan

Anisa Indraini - detikFinance
Sabtu, 23 Jul 2022 14:35 WIB
Kawasan Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, ramai dikunjungi warga di hari Minggu. Kebanyakan warga datang ke GBK untuk berolahraga. Berikut potretnya.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur sedang disiapkan. Proses pemindahan ke IKN Nusantara pun sudah diatur bertahap.

Lantas, bagaimana nasib aset-aset negara di DKI Jakarta yang ditinggalkan? Salah satu aset terbesar adalah Gelora Bung Karno (GBK).

Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara Encep Sudarwan memastikan aset tersebut nantinya akan dioptimalkan baik itu disewa-gunakan, dikerjasamakan, atau lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prinsipnya nanti kita kerja sama apa yang terbaik buat GBK. Jadi selalu semua aset kita sedang evaluasi supaya ada revenue dan cost efisiensi," kata Encep dalam Bincang Bareng DJKN secara virtual, Jumat (22/7/2022).

Satu hal yang pasti, kompleks olahraga tersebut akan tetap ada meski ibu kota dipindah. "Kalau aset GBK tentu saja aset-aset untuk olah raga tetap saja ada. Kita sedang menyusun sesuai UU IKN ini untuk apa," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya GBK, aset negara yang lain seperti gedung-gedung pemerintahan juga disebut akan dimanfaatkan (bukan dijual). Hal ini untuk memastikan bahwa aset-aset yang ditinggalkan di Jakarta tidak terbengkalai begitu saja.

"Kayak gedung-gedung pemerintah itu terutama kayak Thamrin, Sudirman itu juga akan kita optimumkan untuk apa kalau itu ditinggalkan. Kalau nggak semuanya pergi, kan bertahap, bisa saja ada re-arrangement, 1 gedung dipakai 2-3 K/L. Tidak dijual ya, itu untuk dioptimalkan untuk mencari PNBP," jelasnya.

Saat ini, kata Encep, pihaknya masih terus berkonsultasi kepada berbagai pakar bagaimana mengoptimalkan barang milik negara (BMN) jika ditinggalkan.

"Nanti itu kalau ada ahli properti, sebuah bangunan misalnya ada Kemendikbudristek, kalau pindah gedungnya jadi apa? Bisa saja dikonsolidasikan dengan FX, investor pasti kan punya ide tuh," imbuhnya.

Simak juga Video: Ledakan Dapil dari IKN dan Pemekaran Papua

[Gambas:Video 20detik]



(aid/hns)

Hide Ads